"Guys lunch bareng yuk" ujar Kana yang mendatangi ruanganku.
"Mau lunch apaan emangnya?" Balas Tito sambil mengecek ponselnya.
"Aku masih kenyang" ujarku pada Kana sambil memeriksa dokumen yang terpampang di monitorku.
"Kenyang? Makan apaan? Emang sempet sarapan tadi pagi?" Tanya Kana padaku.
"Bawa bekal dia" tambah Tito.
"Hah? bekal apaan? Emangnya lo masak Val? kok tumbenan masak ga nawarin?" Sinis Kana.
"Aku gak masak, Pak Bront yang bawaiin" jelasku pada Kana sambil tersenyum.
"Hah? Demi apa? Pacar lo yang super sibuk itu masak?" tanya Kana dengan wajah tak percaya.
"Seriusan Val? si Pak Bront masak? Kok kayanknya tampang doi yang kayak pake sepatu aja harus di pakein ama pembantunya" tambah Tito.
Aku mengangguk dan menunjukkan foto Bento buatan Pak Bront pada Kana dan Tito yang sebelumnya sudah ku foto untuk kenang-kenangan.
"Seriusan ni Pak Bront yang buat?" tanya Kana sambil menahan tawa.
Aku mengangguk bangga mengiyakan.
"Beliau brewokan macho gitu tapi dekorasinya Minion" ledek Tito, Kana mengangguk setuju.
"Biarin aja wleeek!" Balasku pada Tito dan Kana.
"Ya udah yuk lunch bareng dah lama kita ga makan bareng" ajak Tito sambil berdiri dari tempat duduknya.
Aku menyetujui ajakan Kana dan Tito dan mengikuti mereka untuk pergi ke Kafe langganan kami yang tak jauh dari gedung kantor.
"Eh ada Mister Minion" bisik Tito padaku dan Kana saat kami keluar dari gedung, aku melihat ke arah luat ternyata Pak Bront sudah berdiri di depan gedung.
"Loh kok disini?" Tanyaku pada Pak Bront.
"Baru aja mau call kamu, mau ajak kamu lunch" jawab Pak Bront dengan logat melayunya yang samar.
"Saya baru aja mau lunch sama Tito dan Kana"
"Val kalau lo mau lunch berdua sok aja gue ama Tito aja" ujar Kana menyela.
"Gimana kalau kita semua lunch sama-sama" ucap Pak Bront sambil tersenyum.
"Gak usah pak, saya sama Kana aja berdua" tolak Tito.
"Its okay, saya traktir" balas Pak Bront.
"Let's go bro!" ujar Tito merangkul bahu Pak Bront dengan senyumnya yang lebar.
"Si geblek gatau malu" ujar Kana menyikut tangan Tito.
"Idih bra bro bra bro" bisikku sinis pada Tito.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Mr Right • Jeffrey Dean Morgan • Bront Palarae•
RomanceDi tengah hiruk-pikuk kota Jakarta, di mana perbedaan budaya dan impian menyala di setiap sudut jalanan, terbentang kisah cinta yang tak terduga. Valerie Guntara, pekerja kantoran berusia 25 tahun di perusahaan Jeffrey. Hari-harinya diwarnai oleh i...