Singapore

120 17 0
                                    

"Shit!"

Aku membuka mataku dan menyadari aku kesiangan aku bergegas ke kamar mandi dan mandi.

Setelah mandi aku memakai riasannya yang ringan dan alami. aku memakai lip gloss dan sedikit perona pipi. Kemudian, aku mengambil kopernya dan keluar dari kamar.

Saat aku kelur, aku melihat Pak Bront sudah menungguku. dia tersenyum padaku.

"Ready?" ujar Pak Bront bertanya ketika ketika aku mendekatinya.

"Wait, saya harus pamit sama Kana dulu" ujarku.

"Alright, i will wait you in car" ujar Pak Bront sambil mengambil koperku dan membawanya pergi ke mobilnya.

Aku pergi ke kamar Kana dan mengetuk pintu kamarnya, sekitar 2 menit Kana baru membuka pintunya.

"Mmmm hari libur ngapaiin sih Val" ujar Kana dengan mata yang masih separuh tertutup.

"Aku mau berangkat ya" ujarku pada Kana.

"MAU KEMANA PAPA LO GA KENAPA-KENAPA?!" ujar Kana dengan nada terkejut.

"Apaan sih, papa aku sehat kok, aku mau ke SG" ujarku.

"Ngapaiin tiba-tiba ke SG?" ujar Kana heran

"Emang si Sam ga cerita aku disuruh gantiin Pak Viktor buat presentasi laporan & evaluasi langsung" ujarku.

"Gak, kita lagi berantem" jelas Kana.

Aku hanya diam tidak bertanya alasan mereka bertengkar tapi aku yakin mereka akan baik-baik saja.

"Ya udah aku berangkat dulu ya, Pak Bront dah nunggu didepan" pamitku pada Kana.

"Oke, hati-hati ya. jangan lupa kabar-kabarin pas lo udah disana" ujar Kana sambil memelukku.

Aku mengangguk dan pergi meninggalkan Kana. Aku keluar menuju pintu keluar gedung kost dan melihat Pak Bront sudah menungguku. Pak Bront membukakan pintu mobilnya untukku. dan lalu menyetir mobilnya perlahan menuju Bandara.

"Are you all packed?" ujar Pak Bront sambil fokus menyetir.

"Yup, saya udah beresin semuanya sebelum saya tidur." ujarku.

Kami tiba di bandara setelah 30 menit berkendara. Pak Bront memarkir mobilnya di depan pintu masuk dan keluar dari mobil untuk mengantarku ke counter check in.

"i will be boarding soon" ujarku sambil meraih tangan Pak Bront.

"Alright, maaf ya saya gak bisa temani kamu" ujar Pak Bront.

"Thats okay. saya tau kok jadwal bapak lagi ketat. makasih ya udah sempatin waktu untuk antar saya" ujarku sambil memberikan senyum hangat pada Pak Bront.

"Can i get hug?" ujar Pak Bront dengan wajah sedih yang menggemaskan.

"of course my big boy" ujarku sambil membuka lenganku menunggu Pak Bront memelukku.

Pak Bront memelukku dengan erat seakan-akan tidak ingin melepasku aku memberikannya ciuman perpisahan di pipinya.

Pak Bront memelukku dengan erat seakan-akan tidak ingin melepasku aku memberikannya ciuman perpisahan di pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Finding Mr Right • Jeffrey Dean Morgan •  Bront Palarae•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang