CHAPTER 1

67 18 2
                                    

Assalamu'alaikum wr wb.

Hari ini bagaimana kabar youu? Selamat membaca di awal cerita mula.

Selamat beraktivitas...

HAPPY READING

•••

Jakarta barat sedang dalam kondisi stabil walau cuaca sering berubah dan polusi di udara kurang bagus, berkisar 28°C suhu normal saat ini.

Di siang yang cerah, seorang perempuan sedang keluar pergi menuju toko buku melangkah berjalan kaki melewati gedung gedung tinggi.

Dirinya berjalan melewati banyak toko toko, berkerumunan orang akhirnya dirinya melihat terpampang toko buku.
Senyuman Athifa terukir, lalu berlari kecil memasuki tempat itu.

Rambut gelombang sebahu yang terurai memakai jepitan hitam untuk poni panjangnya, dirinya terlihat manis bergaya santai itu.

"buku naon anu abdi hoyong baca?"gumam athifa memilih buku tersusun rapi di bagian, buku genre horor. Rata rata banyak buku di genre horor itu yang dirinya baca, akhirnya memilih buku Roman dari sebelah rak buku lain.

"Wah, bagus ini mah..first love last, bagus banget."girang athifa melihat judul yang menarik baginya.

Dirinya mengambil buku itu dan membelinya, lalu membeli buku tentang matematika hitung detik.

"Ini mbak."kata mbak kasir, memberikan buku yang sudah terbungkus rapi dan menggunakan paper bag.

Athifa tersenyum, dan menunduk Terima kasih lalu mengambil dan pergi dari toko buku, setelahnya dirinya berjalan di kota jakarta dengan masih terkagum.

"Bagus..bersih lagi."monolognya, lalu athifa memesan gojek dan berjalan pulang, selama perjalanan tukang ojek selalu bertanya.

"Mbak, dari asal mana?"tanya tukang ojek fokus kedepan, dirinya hanya melihat dari spion orang yang dia tumpanginya.

"Sunda kang, hehe..akang?"jawab athifa sedikit canggung lalu bertanya balik, dirinya sedikit kaku jika diajak berbicara jadi membawa dengan kekehan.

"Jawa, panggil bapak aja, mbak. Kesini karena apa mbak?"tanya tukang ojek, membuat athifa bingung menjawab apa jadi dirinya diam dan berkata hah?

"Mbak kesini karena apa dijakarta?"teriak tukang ojek supaya athifa mendengarkan suaranya.

"Cuman main aja pak,"jawab athifa sedikit keras juga, selama diperjalanan athifa hanya menjawab dan jika bisa bertanya balik.

Setelah sampai, dirinya turun dan melepaskan helm dan memberikan ke tukang ojek itu. Lalu athifa berkata,"makasih pak."

Bapak itu tersenyum, lalu menaruh helm di cantolan dan pergi dengan cepat untuk penumpang selanjutnya, athifa lalu masuk kerumahnya.

Tempat rumah athifa umum, banyak komplek perumahan di sana dan rumah besar tetapi rumahnya rumahnya yang tercukupi. Tetapi, jarang sekali orang melewati yang membuat jarang rawan rampok dan maling.

Wait | Cinta sejatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang