CHAPTER 15

13 9 0
                                    

Assalamu'alaikum wr wb

Mau adegan uwuwuw ga? Gausah keknya..

Kalo belum vote dan follow akun ini ga mau ❤❤

Makasih udah baca sampai sini, loop sekebon ❤👍🏼

HAPPY READING

•••

Langit sudah begitu gelap dengan suasana dingin menusuk dikulit mereka dengan angin yang menghembus kencang. Athifa duduk dibangku sebelah dengan sanjaya yang sedang memakan nasi padang 2 bungkus.

(Maklum belum makan 1 minggu)

Athifa melirik sesekali sanjaya dengan muka athifa yang terlihat lirih, sedangkan sanjaya memakan nasi padang dengan sangat lahap bahkan sangat berantakan atau tidak mengenal etika cara memakan yang benar dan anggunly, "akang sanjaya,"panggil athifa dengan nada lembut seperti setiap saat suaranya.

Sanjaya berdehem tetap fokus dengan makanan,"emang bener akang anak geng motor?"tanya athifa pelan.

Sanjaya mengangguk lalu menatap mata berwarna coklat bersinar itu,"kenapa?"tanya singkat sanjaya tetap menatap athifa menunggu responnya.

"Kenapa? Anak geng motor mah..anaknya sering jahatin orang atuhh..senggol dikit kang bacok..ngeri aing teh.."kata athifa dengan suara logat sundanya, sanjaya mendengar perkataan athifa hanya terkekeh geli.

"Lo kampungan banget,"kata sanjaya pelan membuat athifa tidai mendengar lontaran sanjaya dengan jelas menimbulkan keheningan bagi athifa.

Athifa menghela napas dan menatap bulan sabit,"kok aing ga suka banget sama tindakan akang sanjaya ya? Mungkin karena perjodohan pengen ketika pernikahan baik baik..mungkin. Tetapi aing dari awal emang ga suka, tapi teh nyaman."batin athifa dengan lirih, sedangkan sanjaya sudah menghabiskan nasi padang tersebut.

Lalu. Membuangnya di tong sampah disebelahnya, lalu sanjaya menatap athifa hanya menatap mata gadis itu. Lalu sanjaya melihat bulan yang sedang dituju mata athifa,"liat bulan? Gila..kayak ga ada kerjaan."batin sanjaya ikutan menatap bulan.

Setelah keheningan menatap bulan sabit, suara nama mereka terpanggil dengan suara yang keras dan khas, sanjaya menoleh menatap sang ayahnya-viktor memanggil namanya begitu athifa. Athifa mulai melihat dan berjalan menuju kearah sumber suara diikuti sanjaya di belakang Athifa.

"Ada apa om?"tanya athifa yang sudah terlihat jelas ayah viktor, sedangkan raut mereka berdua juga penuh tanda tanya.

"Ayo kita bicara penting, bersama keluarga dirumah makan sebelah."ajak ayah viktor membuat mereka berdua hanya mengangguk namun dibalik itu sanjaya sangat sengit.

Mereka berjalan dirumah makan yang tidak jauh jaraknya, dengan rumah makan biasa yang duduknya dilantai dengan berbagai makanan yang selalu orang Indonesia favoritkan. Dari kejauhan ummi dan abi serta ibu claudine sedang duduk di salah satu meja.

Sanjaya dan athifa ikutan duduk bersebelahan, sedangkan ayah viktor duduk berhadapan bersama abi umar.

"Kunaon teh?"tanya athifa dengan logat Sunda dan terdengar sangat bingung, rautnya yang penasaran dengan perkataan penting itu. Sanjaya menatap satu persatu dengan tatapan tajamnya.

"Bagaimana jika perjodohan dicepatkan?"tanya ibu claudine membuat kedua sepasang calon terkejut serempak membuat kedua orang tua mereka tertawa lucu dengan aksi mereka.

"What is wrong? isn't the sooner the better?"tanya ibu claudine dengan bahasa Inggris logat British membuat athifa hanya ternganga tidak tau apa apa, dirinya pintar bahasa Inggris namun jika aksen British kurang sedangkan aksen american dirinya tau.

Wait | Cinta sejatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang