Wait | Cinta sejati

CHAPTER 4

Assalamu'alaikum wr wb

Jangan lupa tinggalkan vote, gratis kok 👍🏼

Maaf, kalau ceritanya ga jelas karena author juga butuh bimbingan..makasih yang mau baca dan tertarik ke sini

Lop you

HAPPY READING

•••

Di Sisi lain mateo

Sejak awal bertemu dengan perempuan tadi dirinya merasa aneh dengan sikapnya yang selalu kurang percaya diri dan menunduk kepalanya, menurutnya itu hal tidak biasa pada dirinya sebagaimana biasanya lawan jenis akan dia tatap meski hanya matanya atau menatap sekitar tanpa menunduk.

Dia hanya merasa detakan jantung saat berada di dekat perempuan itu, tidak lebih ingin pergi. namun, saat pergi dirinya malah memikirkan perempuan itu, Mateo merasa berdosa telah banyak memikirkan perempuan itu.

Zina qalbi yang memikirkan Mateo, sontak dirinya sadar dan beristighfar. Mateo sekarang berada dikamarnya serta banyak buku motivasinya untuk bangun dari masa lalu. Gitar yang selalu dia mainkan sekarang hanya menjadi pajangan, Mateo duduk di sofa dekat kasurnya.

"Saya merasa berdosa, ini tidak enak."kata Mateo, sambil beristighfar agar melupakan perempuan cantik bernama athifa, dirinya menutup mata membayangkan jika berada di neraka jika berani memikirkan perempuan itu.

Godaan setan sungguh kuat, mereka bisa menghasut agar bersamanya, Mateo berusaha menahan pikiran perempuan itu didalam pikiran. Karena merasa tidak tahan Mateo pergi ke kemar mandi dan berwudhu lalu membentangkan sajadah, dan duduk sambil ber dzikir dan beristigfar.

Dirinya fokus sambil menutup mata, bibirnya bergumam memuji Allah dan memohon ampun.

Astaghfirullah

Astaghfirullah

Astaghfirullah

Setelah banyak beristighfar dan tenang, Mateo berdzikir membuat dirinya sanggup melawan nafsunya yang lain untuk perempuan itu, lalu berdiri dan melipat sajadah.

Mateo Eberardo adalah laki laki yang paham agama yang masih banyak belajar, dirinya bukan dari orangtua yang paham agama justru jauh, ayahnya yang bekerja di perusahaan di Spanyol dan ibunya di jakarta sibuk dengan butiknya sehingga waktu untuk salat tidak sempat.

Mateo anak ambisius karena melihat kerja keras orang tuanya, dirinya bertekad akan melanjutkan kerja ayahnya, namun itu hilang saat umurnya 24 tahun yang sudah lebih dekat dengan agamanya dan banyak belajar.

Masa lalu menimpa, sewaktu pernah menambrak seorang ustadz hingga meninggal dan dirinya pernah akan ditangkap. Cuman, karena masih 17 tahun akhirnya di lepas sebagai ketidak waspadaan orang tua pada anak. Dirinya merasa bersalah dan menyesal berhenti bermain musik, dirinya mengurung diri sampai Mateo membeli buku motivasinya.

Belajar dan terus belajar, sampai bisa membangun masjid yang sedikit jauh dari rumahnya, tetapi dirinya harus kuliah selama 4 tahun di Spanyol membuat orang luar sana tidak mengetahui wujud muka Mateo pemilik masjid al-agung, memilih jurusan manajemen bisnis dan setelahnya Mateo hanya mengurus masjid.