Assalamu'alaikum wr wb
Terima kasih yang sudah baca sampai sini, Ayo vote dan spam komen sebanyak banyaknya..gratis kok
HAPPY READING
•••
"Direktur,"panggil sekretarisnya. Kepada sanjaya yang tengah menatap laptop, sanjaya mendengar suaranya hanya berdehem.
"Ini laporan yang saya Terima dan bekal dari nyonya athifa."ucapnya menenteng makanan dan memeluk berkas dengan menunggu jawaban dari sanjaya.
Sanjaya menatap bekal dari athifa dan berkas,"bawa sini. Dimana athifa?"tanya sanjaya menatap serketarisnya.
"Lagi diluar,saya akan panggilkan."ucapnya lalu menunduk sedikit dan pergi meninggalkan ruang kantor sanjaya. Sedangkan sanjaya menghela napas,"lelah banget, gue ngga tahan. Jadi direktur sama aja. Semoga bos sembuh.."Batin sanjaya bersandar. Di kursi, dirinya di Janjikan saat direktur asli sedang sakit sanjaya yang menggantikan urusan pekerjaan kantor.
Saat sanjaya kembali lagi bekerja menulis berkas-berkas yang baru sekretaris memberikan padanya. Tiba tiba suara ketukan pintu terdengar.
"Masuk,"ucap sanjaya sekilas menatap seorang, saat pintu terbuka sosok asing muncul. Pakaian gadis itu bukan dress biasanya melainkan gamis dan jilbab pashmina.
"Itu Athifa?" Batin sanjaya dengan raut kaget melihat sosok itu menghampirinya, sosok ini seperti matahari menurut sanjaya. Yang biasanya terlihat bulan namun ini matahari yang sulit di lihat.
Suasana siang jika ada yang lebih menyilaukan ingin sekali menunduk, itulah yang sanjaya rasakan. Sanjaya terdiam menatap Athifa.
"Akang.."
"Akang sanjaya."panggil gadis itu kepada sanjaya yang tengah melamun menatapnya.
"Apa? Lo kenapa pakai ginian sekarang?"tanya sanjaya menetralkan perasaannya, dirinya bersandar menunggu jawaban.
"Kenapa emang? Athifa teh mau hijrah..biar deket sama Allah.."kata athifa sambil tersenyum kecil tetapi terlihat manis.
Sanjaya hanya mengangguk, tetapi walau sudah menetralkan perasaan, jantung sanjaya berdegup kencang.
Deg!
Deg!
Deg!
Deg!!
"Mungkin karena dia cantik dan jarang perempuan mau berubah."batin Sanjaya, karena gugup sanjaya memilih langsung membuka bekal dan mulai memakan ayam dan nugget buatan Athifa.
Athifa duduk sambil bersandar, dirinya melihat sekitaran. Tetapi suara grasak. Grusuk dari sanjaya membuat mata Athifa teralihkan. Athifa menatap sanjaya, yang tengah sibuk memakan tetapi banyak berkas.
Athifa berdiri dan menghampiri meja sanjaya, tetapi telinga sanjaya memerah. Panas,"telinganya memerah tapi akang biasa aja.."batin Athifa gemas terhadap sanjaya yang terlihat seperti kucing. Athifa membersihkan berkas menaruhnya jauh jarak bekal.
Tetapi, sekarang tinggal sanjaya yang makannya pelan."sini biar Athifa yang nyuapin."ucap gadis itu, tersenyum menyuapi sanjaya. Sanjaya kaget dan membuang muka rasanya dia tidak tahan dengan matahari di hadapannya yang berubah 360°.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wait | Cinta sejati
Teen Fictionmenceritakan cerita perempuan gadis Sunda bernama ATHIFA MAHESWARI dengan sikap lemah lembut yang selalu menjadi budaya daerah sana. namun, dirinya sangat jauh dari kata dekat dengan Allah. Ayah dan ibunya adalah ustadz dan ustadzah yang sangat ped...