CHAPTER 28

15 9 3
                                    

Assalamu'alaikum wr wb

Hello, makasih sudah baca sampai sini? Jangan lupa spam vote dan komen sebanyak-banyaknya :)

Gratiss kok..!!

HAPPY READING

•••

mata tajam mengarah kepada gadis yang sibuk membaca sebuah buku. Lelaki itu hanya bisa diam tanpa ingin menganggu gadis yang sibuk dengan dunianya sendiri dengan bersenang bersama buku tersebut.

Usai mereka membeli buku, suasana tidak manis seperti sebelumnya."apa gue ngga nurutin aja tadi ya?"batin sanjaya menyesal karena menuruti perkataan gadis itu.

Sanjaya menghela napas karena kesunyian lagi, dirinya sedang duduk diruang kerjanya sembari mengfokuskan dengan pekerjaannya. Tatapan tajam itu tidak lagi mengarah kepada Athifa.

Athifa yang membaca novel, monster yang keluar dari mimpi. Cerita horor yang selalu Athifa baca. Gadis ini tidak ada takut-takutnya walaupun membaca genre horor dan kadang masuk kedalam mimpinya. Setiap bab ceritanya, athifa tentu bersemangat berapi-api.

"Ish, Lilian bukannya kabur malah ngeliatin monster atuh..pantesan," Batin athifa mengerutu. Tetapi saat sibuk membaca, Athifa menatap sanjaya yang menatap laptop yang diam-diam menatapnya.

Langsung sanjaya Pura-pura tidak menyadari dan menatap laptop, athifa menyadari tersebut dan bingung."kenapa kang?"

Sanjaya menatap athifa dengan keringat dingin karena malu sudah ketahuan,"ngga ada."jawab sanjaya dengan muka badaknya.

Athifa merasa gemas,"ish, kayak kucing hitam malu malu.."batin Athifa menganggap sanjaya adalah kucing hitam, gadis itu hanya terkekeh bisik bisik membuat sanjaya hanya bisa menatap gadis itu.

Athifa menghampiri sanjaya, kepala sanjaya langsung mengarah kepada Athifa dengan sedikit agresif,"ngapain?"tanya sanjaya dengan mata sedikit menyipitkan mata membuat ujung matanya meruncing terlebih gigi taringnya yang terlihat.

"Lucu..!!"Batin athifa gemas terhadap sanjaya, dirinya hanya bisa tersenyum sambil menggeleng. Yang dulunya athifa takut dengan mata tajam sanjaya kini mulai terbiasa ditatap oleh sanjaya dengan mata tajam seperti itu.

"Terus?"tanya sanjaya.

"Kemarin athifa belajar tentang pernikahan."ujar Athifa menatap sanjaya, lelaki itu diam menatap gadis itu. Sanjaya berpikir yang aneh aneh membuat lelaki itu, penasaran.

"Apa?"

"Kepo.."ujar Athifa jahil dengan sedikit terkekeh tanpa merasa bersalah karena muka sanjaya yang terlihat sangat penasaran.

"Yaudah,"cuek sanjaya dengan kesal terlihat muka yang sudah berbeda dari sebelumnya.

"Jangan ngambek atuhh..kan, dua minggu lagi kita married.."ujar athifa, menganggap enteng karena perasaan gadis itu masih kepada lelaki bernama Mateo tetapi ada perasaan lain terdapat kepada sanjaya.

Sanjaya menatap athifa dengan mengalah,"iya, kalau kita udah nikah lo bakal jelasin kan?"tanya sanjaya polos menatap athifa.

"Menurut akang si. Tapi athifa pengen..akang yang ngajarin bukan athifa, kan imam harus ngajarin makmumnya."ujar gadis itu lalu tersenyum.

Wait | Cinta sejatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang