CHAPTER 8

17 14 0
                                    

Assalamu'alaikum wr wb

Jangan lupa sebelum baca, vote dan spam komen..beri apreasi untuk authorrr..

Banyak typo bertebaran!!

HAPPY READING

•••

Di malam yang sangat dingin, bulan sangat bercahaya hingga langit tidak begitu gelap, angin yang dingin membuat malam semakin larut. Malam menjadi hening, tidak ada suara menganggu. Hanya ketenangan.

Di jam 23:00 wib, pukul menunjukkan waktu dimana athifa melihat kearah jam, keadaan gadis itu sungguh berantakan tidak terurus, dirinya sedih mengetahui Mateo pergi keluar negeri.

Tisu bertebaran dimana mana, bekas air mata gadis itu yang terus mengalir deras. Sebelum saat sosok sanjaya jam 16:00 mengajaknya ke taman, gadis itu terus di hibur ditaman. Namun, sekarang tetap saja.

Mengetahui sang cinta pergi, athifa tetap sedih, sanjaya yang lelah karena terus menghibur gadis itu menyuruhnya pulang. Athifa pulang dan langsung menguncikan dirinya didalam kamar, menangis dan meraung.

Ummi dan abinya terus berteriak dari luar sebelumnya, namun athifa terus menangis. Orang tuanya tidak paham gadisnya sangat sedih, bahkan saat bertanya kepada sanjaya, sanjaya hanya merespon bingung, dirinya tidak menyakiti athifa bahkan tidak menyentuh nya.

Malam itu pun, tidak ada suara dari luar pintu kamar athifa yang terdengar suara ummi dan abinya, athifa sekarang mulai tenang dan bersandar sambil berimajinasi tentang sosok itu.

"Kalau aa ga terus sama athifa, ngga keberatan atuh..jangan pergi ke sana juga." Batin athifa sangat merindukan sosok Mateo, mereka hanya bertemu 2 kali dan lainnya hanya sekilas. Athifa lebih baik bertemu seperti angin kepada Mateo dari pada sosok itu tak muncul sama sekali.

Lalu suara tangisan itu terdengar lagi, athifa terus menarik air matanya supaya tidak menangis.

"A-athifa suka Mateo..j-jangan gitu..jangan tinggalin a-athifa."kata athifa disela tangis monolongnya.

Perasaan sedih terus muncul, dirinya tidak tahu kenapa bisa menangis padahal selama ini yang membuatnya nyaman sanjaya namun perasaan tetaplah tidak bisa bohong. Jika yang kita sayangi dan baik kepadanya lalu pergi tanpa berkabar, perasaannya sedih.

Malam yang dingin dikamar itu suara tangisan gadis sendirian di kamar, ummi abinya hanya berharap anaknya tidak kenapa kenapa dan tidak menyakiti diri sendiri.

•••

Di club malam banyak gadis menggoda laki laki yang memiliki tatapan maut, masing masing tatapan itu terus menatap ke gadis kurang ajar. Mereka inti grup garuda, sanjaya, nevan, Liam, satya dan Lukas. Mereka sedang bersenang senang.

Tanpa menginginkan jalang murahan bertebaran mengelilingi mereka, sanjaya yang terlihat muak terlebih dengan masalah yang tadi. Membuat emosinya diluar kendali,"PERGI!"bentak sanjaya melayangkan tatapan kearah mereka.

Gadis itu kaget dan ketakutan,"sayang...kok gitu sama aku? Jahat!"kata gadis yang menjadi jalang itu dengan suara menye.

"Lo pergi! Sebelum, gue bikin lo dipecat disini!"ancam sanjaya membuat mereka mengangguk ketakutan tanpa berkata apapun dan langsung pergi meninggalkan kursi berisi cogan bermata tajam.

"Sial! Bisanya bikin ga mood gue mau happy,"decak satya lalu meneguk minuman itu tanpa jeda sedikitpun sehingga saat habis satu botol, satya mulai mabuk.

Wait | Cinta sejatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang