CHAPTER 24

11 9 0
                                    

Assalamu'alaikum wr wb

Author lama hiatusnyaa yaaaa?? Dari februari ke maret!!

Karena sibukk, dan mulai aktif ketika ramadhan juga...yee bentar lagi ramadhan!

Kangennn nggaaa?? Sama athifa, Mateo dan sanjaya?? Semoga kalian tetap suka ya?!

Makasih sudah mau baca dan bertahan sampai sini..hebatt!!

HAPPY READING

•••

Mateo menoleh kearah ibunya, raut wajahnya sulit ditebak. Ibu claudine bingung, dengan keheningan yang lama kemudian tidak ada jawaban sedikit dari Mateo.

"Mungkin ibu berlebihan?"tanya ibu claudine dengan wajahnya yang sedikit merengut, Mateo lalu menatap jalanan dengan hening."saya tidak tahu, kenapa ibu bertanya seperti itu?"ibu claudine diam, matanya menatap sang anak seperti sikap Mateo yang dingin mengubah suasana.

"Athifa orangnya baik, semua orang mengenal dia gadis cantik dan baik. Tutur kata lembut, ibu ingin memiliki menantu seperti Athifa. Banyak diluar sana mendukung anak laki-lakinya bersama athifa."kata ibu claudine, Mateo tidak bisa berpikir.

"Semua orang memiliki kelebihan, athifa bukan milik saya bahkan laki laki lain. Dia sudah dijodohkan."kata Mateo, dengan kukuh tidak menerima godaan sang ibu.

Ibu claudine menatap anaknya, dirinya menghela napas."Ayahmu.."kata ibu claudine mengubah topik pembicaraan.

"Kenapa dengan ayah?"tanya Mateo menatap sekilas sang ibu.

"Apa dia sibuk saat koe disana?"tanya balik ibu claudine dengan muka sedihnya, lontaran kata mungkin rindu.

"Ayah sibuk, banyak urusan kantor di sana. Saat ayah tertipu itu, banyak kemudian yang ingin bekerja sama kembali dengan ayah. Orang mesir dan orang asia senang bekerja sama dengan perusahaan ayah."kata Mateo, dengan jelas dan terperinci.

"Iya, dari dulu dia selalu bekerja. Sibuk urusan dengan sana sini, sekarang sudah tua sulit juga untuk menikmati hasilnya. Ayah juga akan sulit pulang ke Indonesia untuk sementara."kata ibu claudine dengan lirih, dirinya menatap ke arah laptop.

Mateo merasa kasihan mengalihkan pembicaraan,"sekarang, apa ada bahan kekurangan untuk gaun?"tanya Mateo, menatap ibunya.

"Tidak, produksi berjalan baik dan sekarang juga jahitan dan hiasan di baju sudah begitu baik. Berkat kamu, manager ibu yang bisa Diandalkan."kata ibu claudine lalu tersenyum.

"Kemarin, klien dari Inggris terbaik meminta kerja sama dan bantuan terhadap butik kita. Dia ingin membantu gaun premium kita lebih bagus dan elegan. Ibu senang banyak yang tertarik."seru ibu terlihat raut semangatnya.

"Iya, saya juga senang. Sekarang kita berusaha lebih baik dan juga optimis.agar semua berjalan dengan apa yang diharapkan."ucap Mateo dengan perasaan yang sama seperti ibunya.

"Aamiin, dan ibu dengar ketika meeting kemarin, mereka juga akan berniat membuat Kain Cervelt sebagai kain batik premium termahal di Indonesia. Rencana dipakai untuk batik, dan untuk lainnya sebagai pakaian atasan saat musim hujan. Orang Inggris memakai kain Cervelt juga di pakaian musim dingin mereka."jelas terang sang ibu, Mateo terkejut mendengarnya.

"Kain Cervelt? Bukannya itu dari bulu rusa? Kita jangan terlalu terburu mengejar pelanggan. Karena sulit juga membuatnya jadi sementara itu masih dalam rencana. Biar saya juga ikut membantu."kata Mateo dan ibu claudine hanya mengangguk.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wait | Cinta sejatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang