Mati Lampu

3.3K 191 4
                                    

Sudah jalan 3 bulan kini hubungan Bryan dan Samudra. Benar kata Dani dan Ganzi kalau Samudra akan mendapat banyak masalah dari fans Bryan. Tak cukup hanya merundung, mereka kadang menampar memukul menjambak dan lain sebagainya. Meski mereka tak sampai seperti Naila dulu. Mereka masih takut pada ancaman Askar.

Paling sering Samudra dirundung oleh Celsie. Gadis itu tak henti-hentinya memperingatinya untuk menjauhi Bryan. Tapi Samudra selalu menolaknya dengan keras dan membuat Celsie selalu geram padanya.

Samudra tak peduli selagi Celsie tak melakukan hal yang membahayakan. Itu masih aman.

Kini Bryan tengah duduk di kursi kafe dengan mata yang fokus kedepannya dan ponsel yang tengah merekam suara indah yang diiringi musik slow tapi menghanyutkan.

Senyum cerah pendatang kafe yang nampak penuh hanya untuk melihat penampilan team vokal Samudra dan kawan-kawannya.

Hingga Samudra menyelesaikan nyanyiannya diselingi tepuk tangan meriah yang menyerukan tampilan mereka.

"Terima kasih. Sampai jumpa."

Samudra dan teman-temannya turun dari stand.

"Wah akhirnya. Gila kita keren banget." Ujar Fano riang. Membuat mereka tersenyum seraya mengangguk.

"Yaudah kita balik duluan ya. Udah malem soalnya."

"Lah ga mau ngopi dulu?"

"Ga deh. Lain kali aja."

"Yaudah. Bye."

Fano, Rizal, dan Erik pergi dari sana. Menyisakan ke3nya yang kini menghampiri meja Bryan, Tion dan Bisma yang memang ikut menonton.

"Keren banget." Puji Bisma.

"Thanks."

Samudra langsung meminum cappuccino yang ada didepan Bryan. Si doi hanya tersenyum dan mengusap kepala Samudra pelan.

"Kalian mau mingguan nih ceritanya? Apa kita tripel date aja?" Tanya Tion.

"Tripel date ndasmu. Gw mau balik. Ga guna pun jadi nyamuk." Ujar Ganzi lalu berdiri.

"Malming loh, Zi."

"Malming gw sama guling."

"Mending sama gw, Zi."

"Diem lu, badak! Gw cabut dulu ya.. bye."

Setelahnya Ganzi pergi.

"Susul lah sana. Peka dikit doi maunya cuma berdua. Wkwk..."

Bisma yang mendengar penuturan Dani membuatnya semangat dan langsung menyusul Ganzi. Membuat keempatnya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Samudra menatap Dani intens. Dia cukup bahagia Dani tak mendapat sakit apapun hampir 3 bulanan ini. Sepertinya Dani berhasil menaklukkan sosok Tion yang begajulannya ga ngotak. Dan Samudra cukup untuk bersyukur bahwa temannya baik-baik aja.

"Senin kalian ujian kan?"

"Iya."

"Yaudah berarti ini malming terakhir ya sebelum masuk ujian. Sebelum ujian selesai, ga ada yang namanya malming." Kata Samudra.

"Kok gitu, ay?"

"Iya lah. Kalian butuh belajar."

"Iya tuh. Kamu juga."

"Nggih ndoro." Tion mengalah. Ia enggan berdebat sepertinya.

"Yaudah kita mau Balik dulu nih. Malmingannya di ranj... Aduhhh, honey! Sakit!" Keras Tion saat Dani langsung menggigit lengannya sebelum kata-katanya dilanjutkan membuat Samudra dan Bryan tertawa renyah karenanya.

SAMUDRA ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang