Samudra keluar dari kamarnya dengan pakaian santainya. Subuh tadi ia langsung pulang saat Bryan masih tidur. Tapi ia sudah memberi pesan pada Bryan agar tak mencarinya saat bangun tak ada dirinya.
"Bang." Panggilnya pada Askar yang duduk di ruang tamu dengan leptopnya.
Askar berdehem menjawab.
"Mana Bang Rey?"
"Mana gw tau." Samudra menatap Askar dengan kening mengerut. Nada bicara Askar berbeda dari biasanya.
"Lu kenapa, bang?"
"Diem dulu bisa?"
Samudra meneguk ludahnya kasar melihat tatapan tajam itu. Padahal ia hanya bertanya. Kenapa Askar jadi begitu marah padanya.
"Gw cuma nanya."
"Udah deh diem lu! Ganggu aja."
Bukan. Ini bukan Askar sepertinya. Askar bahkan tak berani meninggikan suaranya didepan adiknya apalagi didepan Samudra. Dan apa ini?
Askar berdecak keras lalu pergi dari sana. Meninggalkan Samudra dengan rasa bingungnya. Lalu ia melihat Reynan yang berlari keluar dari kamarnya sudah rapi.
"Mau kemana, bang?"
"Diem lu!"
"Ha? Kenapa sih kalian?!"
"Bacot!"
Blam!
Pintu terbuka dan tertutup dengan kencang. Samudra memukul pipinya sendiri. Berharap ia masih dalam alam mimpi. Tapi sayangnya tidak. Ini nyata.
Lalu ada apa dengan kedua kakaknya? Kenapa mereka seolah sangat marah padanya? Apakah karena semalam ia menginap di rumah Bryan? Padahal ia sudah meminta izin lewat chat dan Askar mengizinkannya. Kenapa pagi nya jadi aneh semua?
Karena tak mau memikirkannya, Samudra mengambil kunci motornya. Memilih keliling di pagi hari ini. Ia harap siang nanti kedua kakaknya kembali seperti semula.
Saat didepan rumah Bryan, Samudra menyipit saat melihat motor Ganzi ada disana. Bersama orangnya juga dan Dani? Sedang apa mereka?
Dan ternyata mereka sedang mengobrol dengan Bryan.
"Ganzi. Dani." Panggilnya. Mereka menoleh bersamaan dan wajah mereka menatapnya dengan datar?
"Ngapain kalian?"
"Bukan urusan lu." Jawab Dani.
"Loh? Zi?"
"Buruan, Dan!"
Dani langsung naik ke motor Ganzi dan mereka pergi. Makin berkumpullah pikiran yang mengganggu Samudra. Apakah ia ada membuat kesalahan fatal atau tidak. Padahal semalam mereka baru nge vokal bareng di kafe kan? Lalu ia menginap di rumah Bryan dan paginya kenapa semuanya seolah membencinya.
"Eh..."
"Gw sibuk. Bye."
Blam!
Rumah Bryan tertutup rapat. Membuat Samudra membeku ditempat.
"Gw? Apa sih anjing?! Kenapa semua orang ini?!" Kesalnya. Buntu memikirkan apa salahnya. Padahal ia pikir tak ada salah sama sekali.
Samudra mengusak rambutnya kasar lalu melajukan motornya menuju taman yang ada danaunya. Berdiam diri disana mungkin akan lebih baik. Sampai ia tak rasa ada orang yang mengikuti laju motornya.
Sementara itu disisi lain.
Brak!
"Sorry sorry gw telat."

KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA ⚠️
Novela JuvenilSi puting menggoda yang menjadi incaran banyak orang tapi malah jatuh pada rivalnya sendiri yang menggilainya bahkan sejak mereka bertemu saat TK dulu. Banyak yang ingin mencelakakan dirinya apalagi saat orang-orang tau ia mempunyai hubungan dengan...