the untold story

5.5K 387 7
                                    

Gavin bingung nanti harus menjawab apa kalau Oliv bertanya kenapa dia bisa berada di mansion itu.

Kalau jawab jujur, Gavin takut akan membuat masalah. Oliv mungkin tidak akan tinggal diam jika tau dia terseret masalah seperti ini. Oliv juga berasal dari keluarga konglomerat. Bagaimana jika hal ini menimbulkan kesalahpahaman antara keluarga Oliv dan Jordan?

Toh, saat ini dia juga baik-baik saja. Keluarga Jordan juga cukup baik, jadi kalau ia tidak membicarakan ini pada teman-temannya, tidak papa kan?

"Dianter siapa tadi, vin? Motormu mana?" Ezra mendongak menatap Gavin yang juga menunduk menatapnya. Kedua tangannya melingkar di lengan kiri Gavin.

"Dianter tetangga, soalnya motor gue rusak. Oliv udah dateng belum sih?"

"Ooh. Oliv tadi keluar pagar waktu kita masuk, vin"

Gavin berhenti melangkah membuat Ezra juga ikut berhenti mendadak.

Gavin menunduk menatap Ezra lagi, "emang iya?" Ezra mengangguk kencang membuat rambutnya yang lembut berayun-ayun.

"ETTT—"

Tautan lengan keduanya terlepas karena Leo menyela diantara keduanya.

Ezra menempel di tembok koridor sambil memegangi telinganya yang berdenging karena suara nyari Leo yang mungkin bergema sampai ujung koridor.

"Ngapain berhenti ditengah jalan sih, nyet?" Leo bertanya dengan lagak menghakimi keduanya dengan tangan berkacak pinggang.

"Leo itu artinya singa tapi lo kayak anjing, Le" Gavin berucap dengan malas.

Bukannya tersinggung, Leo justru terpingkal dan merasa gemas pada Gavin.

Gavin memilih mengabaikan Leo dan lanjut berjalan. Ezra mengekori Gavin dan menatap Leo dengan bombastic side eye. Leo semakin terpingkal.

Setelah sedikit jauh, Leo kemudian berlari menyusul dan merangkul Gavin dari belakang dan menguyel-uyel pipinya.

Gavin yang geram menyikut perut Leo cukup keras. Kali ini Ezra yang terpingkal di atas penderitaan Leo.

,—

Kegiatan Jordan mengamati Gavin terganggu oleh ketukan di kaca mobilnya. Jordan dengan malas menurunkan jendela mobilnya.

"Ngapain lo disini, anjir? Pedo ya lo?"

Jordan menatap tajam siswi di hadapannya ini. Kurang ajar sekali.

"Not your business, bitch" Jordan hendak menutup kembali kaca mobilnya, namun cewek gila (menurut Jordan) itu menghentikannya.

"Ngapain temen gue di rumah lo?" Jordan menaikkan alis, bertanya apa maksudnya tapi sepupunya itu tidak merespon lagi.

"Gavin?" Oliv hanya berdehem.

"Adadeh. Gue nitip, jagain tuh anak"

Kali ini Oliv yang menaikkan satu alis dan menatap remeh Jordan.

"that's why I'm standing here, Jord"

Oliv tersenyum miring dan pergi begitu saja meninggalkan Jordan yang terdiam.

"Sialan.."

,—

Sampai jam istirahat makan siang, Oliv tidak membicarakan hal itu dengan Gavin. Apa Oliv marah? Tapi kenapa marah? Tingkahnya terlihat biasa saja.

Tapi kenapa dia tidak bertanya? Apa Oliv tidak penasaran? Tapi Oliv memang cuek sih.

Tapi apa Oliv tidak curiga? Apa mungkin Oliv tidak peduli dengan dirinya? Masa sih? Walaupun cuek, Oliv tidak mungkin tidak peduli dengannya ka—

top position Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang