annual party (2)

3.6K 326 28
                                    

"Selamat malam pak Mahardika, senang bisa bertemu lagi"

"Wah, malam pak Prad! Apa kabar?" Ayah Leo, kepala keluarga Mahardika itu menjulurkan tangan, berjabat tangan dengan sosok yang di panggil Prad. Kepala keluarga Pradipta.

"Baik. Sangat baik pak. Mahardika sekeluarga bagaimana? Masih belum dengar berita si sulung, masih betah di luar negeri?"

"Hahaha. Saya sendiri juga menunggu berita dari dia, pak Prad. Saya juga belum terlalu memerlukan anak itu" Gavin hanya bisa memasang senyum karir ketika Pradipta dan istrinya beberapa kali mencuri pandang ke arahnya. Mungkin terheran, sebab yang berdiri di sebelah Mahardika hari ini bukan Leo seperti biasa.

"Ini?" pria itu akhirnya sepenuhnya melihat ke arahnya, nada suaranya menggantung.

"Oh! Ini Gavin, saudaranya Leo juga" bunda Leo menjawab sembari merangkulnya.

Gavin dapat melihat ekspresi terheran mereka selama beberapa saat, namun tetap memasang senyum karirnya masing-masing. Tidak bertanya lebih lanjut. Gavin rasa ini tidaklah buruk.

"Nambah kesempatan nih, Ma!" Pradipta menyenggol istrinya jenaka.

"Kesempatan apa pak?" kening bunda mengernyit.

"Kesempatan punya menantu" celetuk Pradipta lalu mereka tertawa bersama sementara Gavin menggaruk belakang kepala canggung.

"Sayang sekali, pak, yang satu ini sudah taken, taken by Richardson" jawab ayah sedikit berbisik-bisik di akhir. Gavin meringis dan memainkan jemarinya salah tingkah.

Percakapan terus berlanjut sampai dimana Gavin merasa tidak diperlukan lagi kehadirannya. Gavin tidak mengerti dengan yang mereka bicarakan.

Celingukan ke kanan dan ke kiri, Gavin bingung harus menghampiri Jordan lagi yang masih terlihat sibuk berbincang, atau menghampiri Oliv yang berada sedikit jauh dari keramaian bersama Dave, atau menghampiri Leo yang tengah menggendong anak kecil sedang memilih dessert.

Setelah mendapat anggukan dari bunda, Gavin melenggang pergi menghampiri Leo. Tanpa Gavin sadari, dia tengah diawasi banyak orang.

Leo terkejut saat melihat Gavin berada di dekatnya. Lebih terkejut lagi ketika Abhim tiba-tiba muncul, merangkul pinggangnya posesif.

Abhim sedari tadi mengawasi Leo, sama sekali tidak melepaskan Leo dari jarak pandangnya. Begitu pula yang dilakukan oleh Jordan pada Gavin.

Melihat Gavin berjalan menjauhi tuan dan nyonya Mahardika, Jordan segera mengakhiri percakapan. Awalnya tidak ingin menginterupsi ketika menyadari itu adalah Leo. Namun urung ketika melihat sosok yang lain.

"Ew, I never thought I would see a drama like this" komentar Oliv yang mengawasi dari lantai dua, bersama Dave, ketika Jordan buru-buru menyambut uluran tangan Abhim, menggantikan Gavin.

Dave terkekeh kencang.

Jordan jelas mengenal Abhim. Tapi bersikap impulsif hanya karena seseorang mengulurkan tangan pada Gavin. Abhim pun sama saja. Dia tidak mengenal Gavin, jadi dengan impulsif menarik pinggang Leo merapat, mengulurkan tangan berencana mengenalkan diri sebagai partner Leo saat itu. Keduanya saling melindungi teritori.

"They look like twins. So cute" Dave tersenyum gemas. Dilihat dari jarak itu, Gavin dan Leo memang terlihat begitu mirip.

"Of course. Like twin kittens, to be precise."



"What kind of joke is this Mr Richardson?" cibir Abhim ketika tangan keduanya sudah benar-benar saling berjabat.

Sudut bibir Jordan terangkat membentuk sebuah seringai. "shouldn't I also ask that? I didn't know that little Byron had a new mother-to-be" melirik Avi dan Leo bergantian.

"Hahaha. Okay Jordan, this is—"

"Leo, I know. And this is Gavin, my partner and your partner's best friend. Bisa-bisanya tidak tau fakta itu" cibir Jordan membuat Abhim terdiam. Meringis dalam hati karena Jordan sengaja memancingnya.

Sementara itu, Leo dan Gavin hanya planga-plongo dan mengalihkan wajah satu sama lain, merasa malu melihat tangan yang melingkar di pinggang masing-masing.

,—








"Kok gue gaada liat Papa sama Mama?" celetuk Gavin setelah mereka mengambil tempat duduk di sisi kanan, berseberangan dengan posisi Oliv dan Dave di lantai dua, membuat mereka dalam jarak pandang yang leluasa.

"Mereka sering absen. Face of RC Company kan pak Andrew sama anak sulungnya"

Gavin mengangguk-angguk.

"Anyway, Lo udah tau nama belakang Oliv?" tanya Leo dengan suara kecil sambil menyuapi Avi yang duduk di sebelahnya.

"Richa—"

"Raymond." tekan Leo memotong ucapan Gavin dengan cepat lalu celingak-celinguk.

"It's Raymond. Semua orang disini mengenalnya as Olivia Raymond.  She's always with her partner, Dave Raymond. Mereka pemilik organisasi penyedia jasa keamanan, Moonlight. Tapi everything about them is mysterious. Gaada yang tau who exactly they are apalagi organisasi mereka. If you know you know"

Gavin sedikit merinding. Tidak tau harus menjawab apa. Melihat sekeliling lalu pandangannya jatuh pada Oliv dan Dave. Cewek itu mengenakan sheath dress separuh lutut berwarna hitam dilapisi leather jacket, sementara Dave mengenakan kemeja sama hitamnya dengan lengan yang dilipat hingga ke siku memperlihatkan separuh tato yang sebetulnya memanjang hingga punggung kanan.

Oliv dan Dave mengangkat gelas champagne mereka hampir bersamaan dengan seringai yang menghiasi wajah. Menatap lurus pada Gavin.

Gavin merinding dua kali. Gavin tengah diawasi dua elang.

Tidak sadar saja kalau sebetulnya selain dua elang dari atas sana, ada puluhan gagak yang tersebar, juga dua harimau yang selalu melindungi anak kucing masing-masing.


chapter depan masih annual party semoga tidak bosan yah 🤧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


chapter depan masih annual party semoga tidak bosan yah 🤧

top position Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang