surprised

4.4K 340 0
                                    

"Gavin cuma kecapekan aja dan mungkin banyak pikiran" Floryn menjelaskan kepada keluarga besar Richardson yang berkumpul di kamar Jordan pagi itu.

"Terima kasih ya, Floryn. Sudah repot-repot kesini pagi-pagi" ucap Clarissa membuat Gavin tersenyum kikuk. Harusnya Gavin yang berucap terima kasih banyak-banyak. Tapi apalah daya mulutnya kering sekali dan Gavin serasa tidak bisa bersuara.

"Santai aja, tante.. kaya sama siapa aja" Floryn merapikan peralatannya dan pamit pergi. Clarissa menawarkan diri untuk mengantar sampai depan lalu percakapan keduanya lambat laun mulai tak terdengar.

Gavin yang masih berbaring mengedarkan pandangan ke semua orang. Andrew tersenyum tipis dan mendekat ke arahnya.

"Get well soon, boy" Andrew menepuk pucuk kepala Gavin dua kali dan meninggalkan ruangan.

"C'mon babe. Mandi dulu terus sarapan dan kamu bisa menemani Gavin seharian. See you later, Gavin. Get well soon" Ed mengusap pucuk kepala Gavin sebelum menarik pinggang Ethan dan membawanya pergi.

Ethan melambai kecil dengan wajah sedih dan mengucapkan semoga cepat sembuh dengan suara lirih. Gavin tersenyum dan balik melambaikan tangan.

Hanya tersisa Jordan sekarang. Oh, Gavin baru sadar kalau Dave tidak ada. Gavin melirik Jordan yang masih berada di posisi yang sama.

"Butuh sesuatu?" Jordan mendekat.

"Haus.." suara Gavin hampir tidak terdengar. Jordan tanpa banyak kata segera mengambilkan air putih sementara Gavin berusaha duduk.

"Nih, sekalian minum obatnya habis itu gue ambilin sarapan" Jordan menyodorkan obat ditangannya.

Gavin sempat termenung beberapa saat. Jordan menaikkan alisnya lalu Gavin gelagapan sendiri dan buru-buru meminum obatnya. Untungnya berhasil walau hampir tersedak.

Setelah meletakkan gelas ke atas nakas, Jordan menyodorkan ponsel ke Gavin. "Nih, tadi malam gue matiin soalnya geter terus, ada yang nelpon"

Dengan reflek Gavin mengambil ponselnya dengan cepat lalu menggenggamnya dengan erat, terlihat gelisah.

"Tenang aja telponnya ga gue angkat. Cowok lo ya?"

Jordan berlagak tidak tau apapun. Padahal, Jordan tau itu ayah Gavin. Setidaknya Gavin kembali tenang. Genggaman tangannya mengendur dan ia menggelengkan kepalanya, membantah ucapan Jordan.

Menahan diri untuk tidak ikut menepuk atau mengusap pucuk kepala Gavin, Jordan beranjak pergi.

Sejujurnya, Jordan sempat menerima telpon dari ayah Gavin sekali sebelum memutuskan untuk mematikan ponsel itu. Amarahnya naik ke ubun-ubun karena pria tua itu hanya sibuk memaki Gavin. Apalagi setelah tau kalau yang menerima telpon bukan Gavin, makiannya menjadi lebih parah. Ingin sekali Jordan menggaruk wajah pria tua itu dengan garpu taman milik mang Udin.


Gavin menyalakan ponselnya dengan perasaan was-was. Ayahnya mungkin akan sangat murka sekarang. Apakah pria itu sudah pergi? Atau masih menunggu Gavin? Akankah pria itu menghubunginya lagi?

Ponsel menampilkan lock screen, membuat Gavin tersadar kalau harusnya hari ini ia bekerja. Apalagi hari ini ada acara di cafe. Ezra dan yang lain pasti akan kewalahan jika Gavin absen.

Apakah hari ini Leo ada kegiatan? Jika tidak, Leo mungkin bisa sedikit membantu.

INTI (4)

ezraa
|morning all
|@.gavin jangan lupa hari ini cafe dari pagii

oliv
|morning
|@.gavin bangun woi

leo
|pagi epribadeh
|lu hari ini ngedate sm noel, liv?

oliv
|iya
|awas lu ganggu lagi

leo
|iye elah

gavin
pagi|
gue demam, gmn nih?|

leo
|lah, pake nanya

ezraa
|astagaaa kok bisa demamm sihh
|bentar ini aku mau sarapan dulu. Gavin mau apa? aku bawain

gavin
gausah, zraa|

ezraa
|kok gausah?
|aku bawain bubur biasanya ya, tunggu dulu.
|udh minum paracetamol blm?

oliv
|udah biar gue aja yg nyamperin Gavin
|lo siap siap kerja aja

ezraa
|gapapaa masih sempet kok

gavin
gue udh delivery sarapan kok guys|
demam biasa aja ini. ga parah, jadi ga di jenguk jg gpp|

leo
|gi pirih, nyinyinyi
|awas tau tau opname ya lu

gavin
anyink|
sumpah beneran udh gapapa ini gue.| agak anget aja dikit|

ezraa
|aku ttp mau mampirrr

gavin
gausahhh|
sayang duit lo nanti abis buat yojek|

ezraa
|:((
|yaudah biar oliv aja yg jenguk

oliv
|iyaa
|@.leo lo nganggur kan? gantiin gavin di cafe

oliv
|jgn pura pura galiat ya lo, monyet

leo
|asyuu 🖕
|gue mau tidur pdhl

Gavin terkekeh lalu berpindah room chat, hendak menghubungi Oliv. Memutar otak, Gavin benar-benar bingung harus membuat alasan apa supaya Oliv tidak menjenguknya. Apalagi Oliv orang yang cukup peka dan tidak mudah di bohongi.

Derap langkah kaki dan bunyi pintu terbuka membuat Gavin mengangkat kepalanya dan mengalihkan fokus dari ponsel.

Gavin melongo. Bukan karena Jordan membawakan nampan sarapannya, tapi karena ada Oliv disana.

Thankssss vote nya sayangg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thankssss vote nya sayangg

top position Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang