heartbeat

4.2K 360 5
                                    

"KAK GAVIN INI PIN KARTUNYA APA?" Oliv baru saja hendak menghampiri Gavin dan Leo yang masih diam di sana namun Noel lebih dulu berteriak dan nyengir lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KAK GAVIN INI PIN KARTUNYA APA?" Oliv baru saja hendak menghampiri Gavin dan Leo yang masih diam di sana namun Noel lebih dulu berteriak dan nyengir lucu.

"Ini serius gapapa kan tapi kak? Banyak banget punyaku lho" Noel mendongak sedikit menatap Oliv di sampingnya. Ngomongnya tidak enak sih, tapi matanya berbinar-binar tidak sabar menikmati semua makanan yang ia pesan.

"Gapapa, pakai kartu sugar daddynya Gavin ini" Oliv tersenyum lebar dan bertatapan dengan Ezra yang tertawa.

Gavin yang sampai di area kasir melongo melihat pesanan mereka.

Disana ada 6 kopi, 2 kotak donat, beberapa slice cake, beberapa roti dan tambahan lainnya. Melihat angka pada mesin pembayaran membuat Gavin semakin terbelalak. Hampir 700 ribu.

"Udah gapapa buruan. Dia gabakal miskin gara-gara ini" potong Oliv saat Gavin hendak melayangkan protes.

Gavin dengan ragu-ragu menekan angka pin dan menghela napas. Tidak papa, Gavin bisa mengganti pakai uang tabungannya nanti.

Mereka kemudian berjalan menghampiri teman dekat Noel yang menunggu di salah satu tempat duduk.

Gavin membawa salah satu nampan berisi beberapa slice cake yang terlihat sangat lezat. Baru saja bokongnya menyentuh kursi dan nampannya menempel pada meja, seseorang mencomot kuenya.

Eh? Jumlah kuenya tidak berkurang, tuh.

"Widihh, black card cuy. Punya siapa nih? Yakali yatim piatu kaya Gavin punya black card?" cibir Syila yang kini sudah berdiri di sebelah Gavin sambil menyeruput kopi yang entah milik siapa.

Sudah menjadi rahasia umum kalau ketiga troublemaker itu suka memalak milik orang lain.

Gavin menoleh dan mendapati black card yang sebelumnya Gavin letakkan di samping kue kini berada di tangan Syila. Cewek lenjeh troublemaker angkatan 22 itu namanya Syila, dan kedua anteknya adalah Arka dan Dion.

"Punya sugar daddynya katanya, Syil" papar Arka dengan seringainya yang khas, begitu menjengkelkan dimata mereka.

"Wahhh keren anjir! Mahal banget bayaran lo berarti ya, haha!" Syila menjulurkan tangannya hendak mencolek Gavin namun sudah lebih dulu di tepis oleh Leo.

"Santai dong~ Ga rela amat di colek dikit. Lagian posesif amat sih? Emang lo sugar daddynya?" sergah Dion yang tadi diam saja kini maju selangkah dan mencengkeram balik tangan Leo.

"Udah Yon kita pergi aja gue laper" rengek Syila bergelayut di lengan Deon, mendapat banyak tatapan jijik. Syila terlihat tidak peduli lalu tersenyum lebar dan menggoyangkan black card di tangannya.

"Kalau black card nya ilang lo dihukum gak Vin? Samperin gue besok, gue pengen liat lo kesusahan~" Syila melenggang pergi bersama kedua anteknya. Gavin hendak beranjak namun Oliv mengatakan untuk tetap duduk diam lewat tatapannya.

top position Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang