Chapter 7

74 5 0
                                    

Setelah mereka memasuki restoran yang menjadi tempat mereka berteduh dari derasnya hujan diluar sana, mereka langsung memesan sebuah menu yang bisa menghangatkan tubuh, karena mereka mulai kedinginan efek dari baju yang basah.

Mereka memilih tempat duduk dipojok ruangan samping jendela agar bisa memantau keadaan diluar sana, jika hujan sudah mulai reda mereka akan langsung melanjutkan perjalanan pulang yang sempat terjeda.

Hinata focus sekali melihat pemandangan diluar jendala, hingga tidak sadar ada sepasang mata yang memperhatikan sejak mereka menunggu pesanannya datang.

Naruto juga sudah tidak tau berapa kali dia terpukau dengan kecantikan Hinata hari ini, dia terus memperhatikan Hinata yang sangat fokus memandang keluar jendela seolah-olah hujan begitu menarik untuk dia liat.

Wajah itu kadang tersenyum saat menyaksikan anak-anak kecil yang sedang berlari mencari tempat berteduh diluar sana. 'sungguh pemandangan yang indah' batin Naruto yang menyaksikan Hinata dalam jarak yang begitu dekat seperti ini.

Karena terlalu focus Naruto tertangkap basah sedang tersenyum memandang ke arah Hinata yang tiba-tiba mengalihkan pandangannya dari jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena terlalu focus Naruto tertangkap basah sedang tersenyum memandang ke arah Hinata yang tiba-tiba mengalihkan pandangannya dari jendela. Seketika pandangan mereka bertemu 'deg' perasaan sama yang mereka rasakan saat mata mereka bertemu seperti waktu itu.

Tapi kali ini berbeda, tidak ada yang mengalihkan padangan seperti sebelumnya, seolah-oleh mereka tersihir dengan keindahan bola mata masing-masing.

Hinata yang terpesona dengan bola mata Naruto yang secerah langit biru, sedang Naruto terpesona dengan bola mata Hinata yang serupa bulan purnama. Mereka saling mengagumi itu satu sama lain, hingga seorang pramusaji menyadarkan mereka akan keterpikatannya.

 Mereka saling mengagumi itu satu sama lain, hingga seorang pramusaji menyadarkan mereka akan keterpikatannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"silahkan, ini pesanan kalian. Selamat menikmati" ucap pramusaji tersebut setelah menaruh hidangan tersebut di meja itu.

Suara itu menyadarkan mereka dari aksi saling pandang tersebut, mereka mulai menikmati ramen dengan kuah hangat yang mereka pesan tadi. Sesekali mereka berbicara untuk menanyakan hal-hal yang biasa mereka lakukan setiap harinya.

"Hinata, apa akhir pekan nanti kau sudah ada acara?" tanya Naruto to the point disela-sela percakapan mereka.

"hemm. Sepertinya tidak ada. Memangnya ada perlu apa Naruto-kun menyakan hal itu padaku" jawab Hinata setelah berpikir sesaat tadi.

When, I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang