Setelah berkecambung dengan perasaan takut dan bimbang dalam dirinya, akhirnya hinata menyerah. Dia membiarkan takdir nantinya yang akan menentukan akhir dari perjalanan cintanya dengan naruto. Dan hinata mulai menuju ranjanganya untuk segera beristirahat, karena waktu juga sudah cukup larut dan mengharuskannya memejamkan mata.
Keesokan hari nya, disekolah hinata sudah sampai terlebih dahulu sebelum sahabatnya yang lain sampai, disana dia lihat gara juga sudah sampai lebih pagi dari nya. Hinata tidak berniat menyapa gara terlebih dahulu, karena dia lihat gara sedang sibuk dengan buku yang ada diatas mejanya. Jadi dia tidak ingin mengganggu focus gara.
Tidak lama Sakura, ino dan tenten mulai memasuki ruang kelas mereka, Sakura menyapa hinata terlebih dahulu yang sedang focus dengan novelnya.
"Hai hinata, selamat pagi" sapa Sakura pada hinata sambil tersenyum.
Sementara hinata yang merasa di panggil langsung menutup novel dan menjawab sapaan sahabatnya itu dengan senyum diwajahnya.
"pagi juga Sakura, ino dan tenten".
"Pagi Hinata" jawab ino dan tenten secara bersamaan.
Tidak lama mereka duduk dikursi masing-masing, suara ribut diluar menyakinkan mereka bahwa naruto dan para sahabatnya akan tiba dikelas ini, mereka sudah hapal kegiatan yang berulang setiap harinya, ya hampir setiap hari mereka akan menemukan keributan seperti ini jika naruto dan sahabatnya mulai memasuki gerbang sampai ke kelas suara itu akan terus bergemuruh dengan sorak sorai para siswa yang mengidolakan mereka.
"selamat pagi hinata" sapa gara tiba-tiba yang baru menyadari keberadaan hinata disampingnya.
"ahh ya pagi juga gara-san" jawab hinata yang langsung mengalihkan pandangannya pada gara, karena awalnya hinata memandang pintu masuk kelasnya guna menyambut naruto.
Suara pintu dibuka mengalihkan perhatian mereka, termasuk hinata dan gara. Naruto yang berada paling depan daripada temannya langsung memfokuskan pandangannya pada hinata, jangan lupakan senyum ceria nya yang terpasang di wajah tampannya.
Hinata yang melihat itu juga langsung membalas senyum menawan naruto di wajahnya. Pemandangan itu lagi-lagi membuat gara merubah ekspresinya menjadi murung, dia sadar kali ini. Bahwa sebelum dia mulai berjuang pun ternyata di sudah dinyatakan kalah. Naruto berhasil menarik seluruh atensi hinata dibandingan dengan dirinya.
Gara tidak ingin terlarut dalam pikiran nya itu, jadi dia kembali memfokusnya perhatiannya pada buku yang dari awal dia baca. Dia juga berusaha tidak memperdulikan sekitarnya, karena dia tau sebentar lagi naruto pasti akan mulai mengoda hinata lagi. Mengigat hal itu membuatnya menjadi panas seketika. Dia harus mulai memfokuskan pikirannya pada bacaan yang ada di mejanya untuk mengurangi rasa cemburunya.
Dan benar saja tidak lama suara naruto masuk ke pendengaran gara, tetapi dia mencoba menulikan pendengarannya dan terus membaca buku Pelajaran yang dari tadi dia baca.
"Pagi hinata" sapa naruto riang saat dia sudah mulai duduk dikursinya.
"ya, pagi naruto-kun" jawab hinata sambil terssenyum manis.
"hehhe, bagaimana tidurmu tadi malam?" tanya naruto pada hinata.
"hu'um, sangat nyenyak. Bagaimana dengan naruto-kun?"
"aku juga sangat nyenyak hinata" jawab naruto dengan penuh semangat seperti biasanya.
Tidak lama setelah percakapan mereka itu, guru yang akan mengisi Pelajaran pertama masuk, dan mulai mengajarkan materi Pelajaran yang akan diterima oleh para siswanya.
Naruto sesekali mencuri pandang pada hinata yang sangat serius memperhatikan guru didepan sana, dilihat dari manapun tidak ada celah untuk kecantikan hinata dimata naruto. Naruto sangat kagum akan hal itu, dan semakin membuatnya jatuh hati pada hinata.
Hinata yang merasa terus diperhatikan akhirnya mengalihkan perhatiannya kepada naruto.
"ada apa naruto-kun?" tanyanya pada naruto yang masih melihat ke arahnya.
"ahh tidak apa-apa hinata" jawab naruto yang tersadar akan lamunannya barusan.
"benarkah?" tanya hinata lagi untuk memastikan.
"ya, kau boleh kembali melanjutkan pelajarannya hinata" ucap naruto sambil tersenyum berusaha meyakinkan hinata.
Dan hinata hanya membalas perkataan naruto dengan senyum diwajahnya, kembali memperhatikan materi yang guru mereka sedang jelaskan didepan kelas. Bahkan naruto sekarang juga focus pada penjelasan guru. Dia tidak ingin mengganggu hinata lagi dan menghilangkan fokusnya.
Naruto merasa seperti orang bodoh jika didekat hinata, dia akan terus terpukau dan tersenyum akan tingkah dan juga ekspresi yang ditampilkan oleh wajah munggil hinata, sunggu dia benar-benar jatuh hati kali ini. 'bodoh' ucapnya dalam hati sambil tersenyum.
Hari ini berjalan seperti biasa disekolah, hinata dan sahabatnya yang makan siang dimeja makan biasa. Begitu juga dengan naruto. Hanya gara yang tidak ikut makan siang bareng seperti kemarin, karena gara sudah berjanji untuk makan siang dengan kankuro teman sebangkunya.
Sepertinya gara juga sudah mulai bosan dengan adengan naruto yang selalu tersenyum pada hinata. Jadi untuk kali ini saja dia akan mengalah, jangan dipikir gara menyerah, tidak akan, dia hanya menjauh sebentar untuk mengamati keadaan sekitar dan mencoba menjalin persahabatan dengan murid lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When, I Found You
Teen FictionSaat bertemu denganmu, aku ragu kau mampu mencuri hatiku, bahkan untuk mendapat perhatian dariku rasanya tidak mungkin. Tapi ternyata aku salah, kau adalah pemenangnya, kau yang pertama, dari sekian banyak laki-laki hanya kau yang mampu membuatku be...