Sesampainya mereka di stasiun tujuan, restoran dekat stasiun langsung menjadi tempat tujuan mereka. Mungkin hari ini mereka akan pulang larut, mengingat ujian baru saja selesai dilakukan, dan tentu saja mereka sudah memberi kabar kepada orang rumah, jadi saatnya bagi mereka menghabiskan waktu untuk menjelajahi kuliner yang akan dilewati sampai kerumah.
Restoran cepat saji yang berada tidak jauh dari stasiun tempat mereka turun menjadi tujuan mereka yang pertama. Jaraknya mungkin hanya sekitar 200 meter jika jalan kaki setelah keluar dari stasiun tujuan.
Dan hinata yang sudah cukup hafal tempat ini menjadi pemandu bagi naruto, hinata memang sudah beberapa kali menggunakan kereta untuk sampai kerumah, biasanya jika neji sibuk dengan kerjaannya dia lebih suka menaiki kereta daripada harus repot-repot menunggu supir pribadinya.
Hinata selalu menolak untuk memakai jasa supir pribadi, kadang ayahnya memaksa dengan dalih keamanan dan keselamatan hinata, tentu saja hinata tidak setuju, karena hinata merasa dia sudah cukup dewasa kali ini jadi ayahnya tidak perlu khawatir, hinata berusaha meyakinkan ayahnya bahwa dia bisa menjaga dirinya dengan baik, hinata juga selalu menyediakan perlindungan pribadi untuk jaga-jaga, saperti : semprotan merica atau bahkan alat kejut berekuatan tinggi.
"naruto-kun, kamu ingin pesan apa?" tanya hinata pada naruto saat mereka sudah berada di dalam restoran.
Setelah melihat beberapa menu yang ada di sana akhirnya naruto melilih menu ayam goreng crispy yang ada di restoran tersebut.
"aku yang ini saja hime" ucap naruto sambil menunjuk ke menu yang dia maksud.
"baiklah, tunggu di sini ya" sahut hinata.
Hinata bergegas menuju meja kasir untuk memesan makanan mereka, karena hinata sudah merasa sangat lapar, dia pikir naruto juga pasti merasakan hal yang sama. Karena jam makan siang sudah lewat itu pasti yang menyebabkan perut mereka keroncongan.
Pesanan mereka akhirnya tiba di meja yang mereka tempati, dengan semangat dan lahap mereka langsung meyantapnya, diselingin dengan obrolan ringan sampai tidak terasa makanan yang mereka pesan tadi ternyata sudah habis, sambil menunggu makanan itu turun di dalam perut, jadi mereka menggunakan waktu yang ada dengan berbicara dan saling terbuka satu sama lain. Kali ini mereka mencoba untuk menghilangkan tembok yang masih terasa di antara mereka keduanya.
"hinata, apa saat ini kau yakin denganku?.. ahh maksdunya apa kau sudah benar-benar yakin dengan hubungan kita ini?" naruto yang membuka pertanyaan, naruto menyakan itu karena dia tidak mau ada keraguan sedikit pun antara dirinya dan hinata.
"hemm, menurut naruto-kun apa aku terlihat ragu ya?" tanpa menjawab hinata malah memberikan pertanyaan lain kepada naruto.
"hahaha bukan seperti itu hime, aku hanya tidak ingin ada keraguan sedikit pun diantara kita. Kalaupun kau masih ragu padaku, aku tentu akan terus berusaha meyakinkan dirimu bahwa aku memang pantas untuk berdiri di sampingmu dan menggenggam tanganmu" ucap naruto sambil melihat langsung tepat ke manik hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
When, I Found You
Teen FictionSaat bertemu denganmu, aku ragu kau mampu mencuri hatiku, bahkan untuk mendapat perhatian dariku rasanya tidak mungkin. Tapi ternyata aku salah, kau adalah pemenangnya, kau yang pertama, dari sekian banyak laki-laki hanya kau yang mampu membuatku be...