Chapter 25

63 3 0
                                    

Keesokan harinya berjalan seperti biasa hinata yang berangkat diantarkan oleh neji, serta naruto yang pergi ke sekolah mengendarai sendiri motor sport miliknya. Semua masih nampak sama seperti biasanya, hanya perasaan mereka saja yang berbeda. Bagaimana tidak, status mereka sekarang sudah berganti menjadi pasangan. Jangan tanya bagaimana yang mereka rasakan saat ini, tentu seperti ada bunga yang bermekaran di dalam hati mereka.

Neji yang melihat hinata terus tersenyum sejak ada dimeja makan tadi menjadi khawatir terhadap adiknya itu, apa iya hinata terkena gangguan jiwa. Neji langsung menggelengkan cepat kepalanya guna mengusir pikiran nista tersebut, mana mungkin kan secepat itu, lagian juga ini mungkin hanya karena sesuatu. Pasalnya hinata tidak pernah mengilangkan senyum bahagia yang sangat ketara di wajahnya.

Sampai-sampai ibunya sempat bertanya tadi , apa yang membuat hinata terus tersenyum bahagia seperti itu. hanya saja hinata tidak mengatakan apapun, dia hanya bilang 'bukan apa-apa' dengan senyum yang tetap dia perlihatkan. Jadi jangan salahkan neji yang berpikiran seperti itu pada adik manisnya itu.

"hei hinata, bisa kau hentikan senyum itu dari wajahmu?" karena takut apa yang dipikirkannya itu nyata saat melihat hinata yang terus tersenyum seperti itu, neji mencoba untuk mengutarakan pada hinata.

"memang kenapa?, bukankah senyum itu tanda bahagia" ucap hinata kepada neji yang merasa aneh dengan tatapan aneh neji kepadanya.

"iya sih, senyum itu bisa dibilang karena perasaan sedang bahagia. Tapi hinata, kau terus tesenyum seperti itu sejak kau keluar dari kamarmu jika kau lupa" ucap neji kepada hinata.

"ya memangnya kenapa, bukankah itu lebih bagus kan. Dan bukannya ka neji lebih suka melihatku saat tersenyum, hemm?" hinata malah bertanya balik kepada neji yang menunjukan raut aneh menurutnya.

"ayolah hinata aku memang suka melihat senyummu, tapi ini berlebihan sayang, kau tau bisa-bisa jika orang lain yang melihatmu seperti itu. mungkin mereka akan berpikiran lain kan" jelas neji kepada hinata sambil melirik takut ke arah hinata dan menjaga ucapannya.

Tetapi hinata masih tidak menangkap maksudnya, neji yang melihat hinata masih berpikir meneruskan ucapannya. Walaupun ini agak keras, tetapi tidak apa-apa bukan, daripada hinata terus melakukan hal bodoh seperti itu ketika di sekolah.

"maksudku, ya bisa saja orang lain yang melihatmu di sekolah nanti akan mengaggapmu terkena gangguan jiwa kan" ucap neji sedikit melirik takut ke arah hinata. Neji hanya takut adiknya akan mengamuk setelah dia mengucapkan hal itu.

Tapi sebelum hinata memberikan reaksi neji langsung melanjutkan ucapkannya "itu hanya pemikiranku, tidak usah kau pikirkan ya hahaha" neji mengatakan itu sambil tertawa kikuk melirik hinata.

"issh ka neji ini, tidak bisa lihat orang sedang bahagia ya" lenyap sudah senyum dari wajah hinata.

Neji hanya menanggapi hinata dengan tertawa pelan kali ini, takut membuat hinata menjadi marah padanya.

Neji hanya menanggapi hinata dengan tertawa pelan kali ini, takut membuat hinata menjadi marah padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
When, I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang