Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi, waktu yang ditunggu-tunggu oleh hinata akhirnya tiba. Ya sejak kejadian tadi saat jam istirahat, hinata menjadi sangat bersemangat untuk menyelesaikan masalahnya dengan naruto. Berkat dukungan dan motivasi dari sahabatnya, hinata menjadi lebih percaya diri saat ini. Memang sejak jam masuk pelajaran tadi hinata dan naruto hanya beberapa kali menukar pandang dan melempar senyum, suasana dianatara mereka belum hangat seperti biasanya, malah lebih terasaa canggung. Tapi hinata sudah membulatkan tekad, bahwa dia bisa menjelaskan dan mendapatkan maaf dari naruto kali ini, ya dan itu yang harus pikirnya.
Hinata dengan segera merapikan buku dan juga alat tulis yang ada di mejanya, naruto mencuri pandang ke tempat hinata, dia tersenyum geli melihat tingKah hinata yang menggemaskan menurut naruto, lihat saja saat ini bagaimana tempat pensilnya jatuh ke lantai karena dia begitu terburu-buru untuk memasukkannya ke dalam tas. Jadi mau tidak mau naruto membantu hinata untuk mengambil tempat pensil tersebut yang jatuh tepat di bawah kolong mejanya.
"ini, pelan-pelan hinata. Tidak akan aku tinggal, aku akan menunggumu, jadi santai saja" naruto mengucapkan itu sambil memberikan kotak pensil hinata dan mengusap kepala hinata gemas.
Hinata yang mendapat perlakukan lembut dari naruto terpaku sejenak, hahh rasanya hinata sangat bahagia, karena ternyata naruto masih peduli padanya. Jangan salahkan hinata yang berharap lebih pada naruto, salahkan saja naruto yang terlalu lembut memperlakukannya. perempuan gila mana yang tidak akan tertarik kepada lelaki yang memiliki sifat hangat dan lembut seperti naruto.
"hei hinata, jika kau sudah siap kau bisa menyusul ku, aku ke tempat parkir lebih dulu ya" ucapan naruto menayadarkan hinata, dia melihat ke aarah naruto yang ternyata sudah berdiri terlebih dahulu dan sudah akan pergi dari kelas.
Hinata yang paham akan kalimat naruto menganggukan kepala sebagai jawabannya, dan tidak lama setelah itu naruto melajukan langkahnya untuk keluar kelas diikuti dengan pandangan hinata yang tidak lepas dari punggung belakang naruto, sampai hilang pada persimpangan di depan sana. Saat sadar hinata kembali melanjutkan kegiatasnnya untuk merapikan alat tulisnya. 'bodoh, bagaimana bisa kau terpaku hanya karena perlakuan seperti itu, jadi tidak sadar kan jika naruto-kun sudah siap' hinata bermonolog sendiri dalam dirinya.
Setelah selesai hinata langsung berdiri dari kursinya dan bersiap melangkah menyusul naruto, tapi teriakan Sakura menghentikan niatnya.
"hinataaa-chan" teriak Sakura masih dari tempat duduknya, di sana ternyata juga ada ino serta tenten yang bersandar pada meja di samping Sakura dan ino.
"ahh hai kalian ternyata belum pulang" hinata berbicara sambil melangkahkan kaki terlebih dahulu untuk menghampiri sahabatnya sebelum menyusul naruto.
"iissh dasar kau ini, apa dartadi kau tidak sadar jika kami terus memantaumu setelah bel berbunyi, memang ya duniamu itu ternyata hanya tentang naruto" ino yang kesal dengan kelakuan hinata karena mengabaikan keberadaan mereka bersedekap dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
When, I Found You
Teen FictionSaat bertemu denganmu, aku ragu kau mampu mencuri hatiku, bahkan untuk mendapat perhatian dariku rasanya tidak mungkin. Tapi ternyata aku salah, kau adalah pemenangnya, kau yang pertama, dari sekian banyak laki-laki hanya kau yang mampu membuatku be...