Tidak terasa waktu belajar hari ini telah berakhir, semua murid bahkan langsung riuh setelah mendengar bel tanda pulang berbunyi. Seakan menjadi angin segar untuk mereka yang merasa lelah karena seharian penuh berkutat dalam pelajaran.
Tetapi hari ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya, dikarenakan naruto yang memiliki acara dengan keluarganya, sehingga mengharuskan dia untuk segera tiba sampai dirumah, jadilah hinata harus menghubungi neji untuk dijemput siang ini. Naruto sudah memberitahunya sejak jam istirahat tadi dan hinata pun sudah mengabari neji mengenai hal ini.
Mereka berdua tampak mesra hingga sampai ke depan gerbang sekolah, ya naruto hanya bisa mengantarkan hinata sampai di depan gerbang sekolah saja, berkali-kali naruto mengucapkan kata maaf kepada hinata, dan respon hinata masih sama dia hanya mengatakan 'tidak apa-apa, naruto-kun' selalu itu kata yang keluar dari mulut hinata disertai senyum yang manis.
Saat mereka sedang asik berbicara, tiba-tiba saja sebuah mobil yang sangat dikenal oleh hinata berhenti tepat di depan hinata dan juga naruto. Mereka yang bingung hanya bisa saling tatap satu sama lain, hinata yang bingung kenapa ada mobil ayahnya di sini, padahal dia hanya mengabari neji, 'kenapa ayah yang jempu', tanya hinata di dalam pikirannya. Dan naruto yang bingung kenapa bukan mobil neji yang menjemput hinata seperti biasanya, melainkan mobil tadi pagi yang dia lihat saat ada pria berambut putih mengantarkan hinata sampai di tempat ini.
Tidak lama kemudian kaca mobil diturunkan, toneri lah ternyata yang menjemput hinata bukan neji. Hinata yang kaget karena disapa oleh toneri, langsung melihat ekspresi naruto, hinata masih ingat betul pertanyaan naruto tadi pagi. Tapi ini di luar dugaannya, bagaimana bisa kakanya yang tersayang itu malah menyuruh toneri untuk menjemputnya.
"hei hinata, maaf ya aku yang menjemputmu kali ini. Neji mengabariku tadi, katanya dia sedang sibuk jadi aku yang menggantikannya sekarang, tidak apa-apa kan?" ucap toneri sambil tersenyum ke arah hinata, mengabaikan naruto yang berdiri persis di samping hinata.
"ahh jadi karena itu" ucap hinata sambil mengangguk-anggukan kelapanya singkat.
"aayo masuk" ajak toneri kepada hinata untuk segera memasuki mobil.
"tunggu sebentar ya toneri-san, aku ingin berpamitan dulu" jawab hinata segera berbalik dan menghadap naruto.
Saat hinata menghapa ke arah naruto, yang dia lihat dari wajah naruto adalah raut ketidaksukaan, hinata bingung harus mengatakan apa, tapi bukan hinata yang mau dijemput oleh toneri, dia akan buat perhitungan nanti dengan kaka tersayangnya itu jika naruto sampai marah padanya.
Sementara naruto hanya bisa memasang wajah sinis akan kehadiran pemuda tersebut, sambil terus memperhatikan wajah pemuda berambut putih tersebut. Dari yang naruto lihat pemuda yang hinata bilang teman masa kecilnya itu tertarik dengan hinatanya, dan naruto berpikir bahwa dia akan menjadi ancaman yang serius, dari cara dia berbicara dengan hinata atau hanya menatap hinata. jika dilihat lagi wajah pemuda itu juga lumayan tampan terlihat dewasa, 'tapi tetap saja aku yang lebih tampan' pikir naruto di dalam hati sambil tersenyum remeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
When, I Found You
Teen FictionSaat bertemu denganmu, aku ragu kau mampu mencuri hatiku, bahkan untuk mendapat perhatian dariku rasanya tidak mungkin. Tapi ternyata aku salah, kau adalah pemenangnya, kau yang pertama, dari sekian banyak laki-laki hanya kau yang mampu membuatku be...