Chapter 29

80 4 1
                                    

Bel tanda berakhirnya pelajaran sekolah telah selesai dibunyikan, seluruh siswa sibuk merapikan alat tulis mereka dan bersiap untuk kembali kerumah masing-masing. sementara di ruang kelas yang diisi oleh banyaknya murid berprestasi masih saja dipenuhi oleh siswa, sepertinya mereka masih betah untuk membicarakan masalah belajar bersama dengan teman-teman mereka. Itulah yang membedakan kelas ini dengan kelas lainnya.

Ya walaupun kelas lain juga seperti itu, tapi kalo dilihat dari keinginan, siswa yang berada di kelas unggulan ini lebih semangat untuk membahas dan menjalankannya. Mungkin karena mereka ingin mempertahankan nilai mereka, maklum sebentar lagi mereka akan masuk ke perguruan tinggi, jika ingin masuk ke universitas unggulan tentu nilai mereka juga harus bagus dan dipertahankan bukan. itulah alasan yang membuat mereka tampak antusias mengenai ujian yang akan datang dan berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai terbaik.

Naruto dan hinata yang sudah memiliki kebiasaan pulang sekolah bersama, untuk kali ini mereka tidak bisa melakukan itu. karena naruto ternyata sudah terlebih dahulu mempunyai janji dengan temannya yang lebih cepat memiliki jadwal belajar bersama dengan sahabatnya dan tentu saja hinata sudah tau itu, naruto sudah mengatakannya tadi setelah jam isitirahat, hinata memaklumi itu.

"hime, maaf ya aku tidak bisa mengantar mu pulang kali ini" ucap naruto dengan nada yang lemas, karena hari ini dia tidak bisa pulang bersama hinata, salahkan saja kiba dan sai yang ingin buru-buru memulai kegiatan tersebut.

"hihihi, tidak apa-apa naruto-kun. Aku mengerti kok, semangat ya belajarnya hari ini" jawab hinata gemas yang melihat tingkah naruto.

"haaahh hime, aku ingin belajar bersama denganmu saja kalau gitu" ucap naruto tiba-tiba, seperti tidak rela jika ditinggal dengan hinata.

"hehh, mana bisa begitu. Naruto-kun kan sudah janji dengan yang lainnya. La-lagi pula tidak enak juga dengan yang lainnya kan" jawab hinata tersipu karena naruto berkata seperti itu.

"hahaha iya hime, hanya bercanda" sahut naruto yang mulai gemas.

"naruto-kun!" ucap hinata sedikit berteriak ke arah naruto, dengan bibir yang sedikit maju karena kesal.

"hei hime, jika kau seperti itu lagi didepan banyak orang, akan aku cium bibirmu itu" ancam naruto yang berucap tepat ditelinga hinata, karena gemas dengan sifat pacar kesayangannya itu.

"mouu, hen-hentikan na-naruto-kun" ucap hinata terbata sambil mendorong tubuh naruto sedikit menjauh dari dirinya, jangan lupakan wajahnya yang sudah sangat memerah sekarang karena malu.

"hahahha sudahlah hime, jangan lakukan hal seperti itu lagi mengerti, karena jika kau melakukannya lagi aku tidak akan segan-segan untuk menyerangmu" naruto mengatakan dengan nada bercanda dan kembali membuat hinata kesal akan tingkah jahil kekasihnya itu, 'untung aja sayang' ucap hinata didalam hati.

Naruto dan hinata tidak sadar jika sedari tadi Sasuke dan Shikamaru sudah berada di dekat meja belajar mereka, karena jika sudah dengan hinata maka naruto akan lupa dengan keadaan sekitar. Ya hanya hinata yang bisa mengalihkan seluruh atensi perhatiannya dan hanya terfokus pada hinata.

Sasuke yang jenggah mencoba untuk mengintrupsi kegiatan sepasang kekasih yang saling menggoda itu, begitu juga dengan Shikamaru yang mulai menarik nafas panjang, resiko jomblo seperti dirinya, yang hanya bisa melihat manusia berbeda gender itu saling bermesraan.

"hei dobe, jadi tidak?" tanya Sasuke yang langsung mengintrupsi kegiatan sepasang kekasih itu.

Hinata dan naruto langsung menoleh ke asal suara tersebut, tentu saja hal itu sukses membuat hinata semakin malu, jangan-jangan Sasuke dana Shikamaru mendengar apa yang naruto katanya tadi, begitulah pemikiran sekilas hinata dan itu membuatnya menundukan kepalanya dalam karena malu.

When, I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang