06. Luka

228 10 0
                                    

"Dari wali kelas."
Raka menyimpan surat panggilan di meja ruang kerja Seno.

"Tunggu, Raka."

Langkahnya terhenti saat Seno memaanggilnya. Apakah sang Ayah akan memarahinya? Raka mulai berbalik badan menghadap Ayah.

"Tidak apa-apa?"

Tangannya menyentuh luka di wajah Raka dengan hati-hati. Seno tidak pernah memarahi anaknya, ia hanya mengkhawatirkannya.

"Gapapa." Jawab Raka ketus dan pergi dari ruangan Seno.

Tak lama dari itu, Seno datang ke kamar anaknya dengan membawa kotak P3K dan kain pun wadah yang berisi air hangat. Seno duduk di tepi ranjang menatap wajah anaknya. Seno tahu betul bahwa Raka hanya berpura-pura tidur tetapi ia tidak membangunkannya. Seno mulai membasuh luka Raka dengan air hangat dan memberi obat oles padanya.

"Udah cukup." Raka menepis lengan Seno.

"Luka kamu harus di obati dulu, Raka."

"Luka ini gak seberapa sama luka yang Ayah beri sama aku!"

"Raka, setidaknya ganti dulu pakaianmu."

Raka terus saja berjalan tidak memperdulikan perkataan Ayahnya, entah akan kemana ia pergi.

AYAH || THE BOYZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang