44. Penguntit

133 3 0
                                        

Hari libur, Raka di ajak oleh Seno ke restaurantnya. Ia sangat sibuk melayani pelanggan di sana tetapi berbeda dengan dahulu yang selalu kesal dan tidak ingin melakukan pekerjaan itu kini Raka sangat baik dalam bekerja.

Raka, tolong tetap seperti ini. -batin Seno yang sedang melihat anak laki-lakinya dari kejauhan.

DRRTT DRRT...

Namun, tiba-tiba..

"Raka, kamu mau kemana?!!" Teriak Seno karena Raka berlari mendadak pergi tanpa pamit.

Motornya tiba di sebuah toko ice cream dimana Gladis bekerja. Dengan tergesa-gesa, ia berlari tanpa memperhatikan nafasnya.

"Raka, lo kenapa?" Gladis tepat di hadapannya dan syukurlah dalam keadaan aman.

"Lo gapapa? Gak ada yang macem-macem sama lo, kan?"

"Lo kenapa sih? Gue baik-baik aja."

"Hhh..."

"Kamu disini?" Suara Denis mengalihkan padangan Raka dari Gladis.

Akhirnya Raka berada dalam situasi yang tidak nyaman, dimana ia berada di tengah-tengah dua orang yang asik bercanda tanpa memperdulikan keberadaannya disana.

BRAK!

"Gue balik!" Pamit Raka.

"Lo kenapa sih? Dateng-dateng hah heh hoh sekarang balik marah-marah." Ujar Gladis heran.

"Bukan urusan lo!"

"Dih, gak jelas hidup lo!"

"Lo kenapa lagi senyum-senyum gitu, kak?"

"Lucu." Jawab singkat Denis.

Yang membuat Raka berlari pergi dari restaurant ialah sebuah pesan berisi foto Gladis yang sedang bekerja. Ia langsung tahu siapa pengirimnya. Siapa lagi jika bukan geng motor NN.

--

"Ehh anjing, itu minum gue!" Kesal El karena minumannya di rebut oleh Raka yang baru saja datang di markas.

"Sial."

"Kenapa lagi, lo?" Tanya sang ketua, Leo.

"Dua minggu di kurung nyokap, kena mental kali dia hahaha." Ledek Bagas.

"Ah anjing lo." Jawab Raka.

Raka memang memberitahu teman-teman MVR bahwa ia tidak akan datang ke markas untuk sementara waktu dan semuanya pun mengerti.

"Gue rasa geng NN balik berulah." Raka memperlihatkan pesan yang ia terima tadi.

"Wah anjing." Umpat El.

"Ra-Raka." Leo mendapati pesan baru di ponsel Raka.

"Shit."

Rupanya setelah pesan berupa foto Gladis kini foto sang Ayah.

"Jadi gimana rencana lo sekarang? Tanya Bagas.

"Eh babi, lo kenapa malah senyum mesem gitu?" Bagas melihat El yang tersenyum ke arah Raka.

"Gue menemukan sesuatu. Alasan si Raka dateng-dateng tantrum bukan karena Gladis di kuntit tapi dia cemburu Gladis sama abang tirinya."

OHOKK!!

Ucapan El membuat Raka tersedak. Bagaimana ia bisa mengetahuinya?

"Jelas banget di foto ada abang si Raka lagi duduk liatin Gladis."

Bangsat, iya lagi. Gue gak nyadar ada Denis di foto itu. -batin Raka.

AYAH || THE BOYZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang