16. Day6

129 9 0
                                    

Raka melihat pintu rumah terbuka. Dengan hati-hati ia berjalan keluar agar tidak diketahui sang Ayah. Akan tetapi aksinya gagal karena Seno menangkapnya.

"Mau kemana, Raka?"

Suaranya membuat langkah Raka terhenti. Seno duduk di kursi teras sedang membaca koran dengan secangkir kopi yang menemaninya.

"Ada urusan."

"Tidak Raka, kamu masih dalam masa scors. Lebih baik kamu belajar."

"Shit."

"Siapa yang mengajarkan kamu berbicara seperti itu?"

"Ah udahlah." Raka pun masuk kembali ke dalam rumah. Seno mengikutinya dari belakang.

"Buka buku kamu."

"Sekarang Ayah mau maksa Raka untuk belajar, iya?"

"Iya."

"Gak perlu, Raka udah bisa."

"Oke, Raka mau buat perjanjian sama Ayah."

"Apa itu?"

"Kalau jawaban Raka benar, Ayah harus ijinin Raka untuk keluar."

"Raka kamu masih dalam-"

"Satu hari lagi. Masa scors itu tinggal satu hari lagi."

"Maka dari itu tetaplah tinggal di rumah untuk satu hari lagi."

Raka mengepalkan kedua tangannya merasa kesal karena sang Ayah tidak mau mendengarkannya. Sementara itu, Seno melalukan ini untuk kebaikan anaknya. Dengan terpaksa, Raka pun membuka buku-buku pelajarannya.

AYAH || THE BOYZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang