chapter 30

978 80 3
                                    

*ruang jennie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*ruang jennie.

jennie yang belum kunjung sadar, dari perjalanan kritis nya, namun ia bisa melewati masa-masa kritis yang membuat semua dokter dan suster khawatir.

Kini ruang tersebut terdapat ayah dan ibu nya yang tengah menunggu jennie..
Sambil menunggu dan terus menunggu perkembangan jennie,,
Keduanya cukup khwatir dengan kondisi jennie.

" Sayang,, apa sebaiknya kamu pulang, dan istirahat lah dirumah"- ucap ayah jisoo

" Tidak sayang.. Aku ingin menemani jennie,, dia sudah banyak kesusahan hidupnya saat denganku dan sekarang dia seperti ini"- ji Hyo

Ayah jisoo pun mencoba mengusap punggung istrinya, ia mengerti akan kehidupan istrinya dan anak tirinya.

" Aku beruntung memiliki kalian berdua, dan. Jennie begitu berbesar hati, ia sudah merubah kehidupan ku dengan jisoo menjadi lebih membaik, tanpanya mungkin kami masih belum dekat "- ayah jisoo

Sembari mengenggam tangan jennie yang lemah, ji Hyo menangisi anaknya.

" Mommy merindukanmu sayang, cepatlah bangun"- ji Hyo

" Jisoo terlihat sangat menyukai jennie, dan menyayangi jennie, terlihat bagaimana dia menangisi nya, ia tidak ingin kehilangan jennie "- ayahh jisoo

" Bagaimana jika jisoo tanpa jennie, apa mungkin jisoo akan menderita tanpa jennie "- lanjut ayah jisoo

" Sudah sewajarnya kakak beradik saling melindungi dan menyanyi seperti mereka, salah satu kenapa-kenapa pasti yang lain akan sedih dan kehilangan "- ji Hyo

"namun yang aku maksud bukan itu sayang"- ayah jisoo

" Lalu apa yang kamu maksud sayang "- - ji Hyo

" Jisoo.,,dia merupakan---- "- ayah jisoo terhenti
Saat melihat jisoo terlihat memasuki ruangan.

Jisoo perlahan memasuki ruangan dan melihat kedua orang tuanya yang tengah menemani jennie

" Appa, mommy,, kenapa kalian tidak memberitahu ku jika jennie sudah berpindah ke sini "- jisoo

" Ayah baru akan memberitahu mu , namun mommy bilang jika jisoo akan kesini "- jawab ayah jisoo

" Bagaimana keadaan jennie mommy "- jisoo

" Masih belum sadar sayang, mommy menunggunya sedari tadi "- sahut ji Hyo

Perlahan jisoo mendekati jennie dan mengenggam tangan jennie,, ia mencium tangan jennie dan mengusap pipi jennie yang terlihat tirus.

Ayah jisoo dan mommy jennie pun terlihat tersentuh akan kasih sayang jisoo pada jennie.

Pasalnya jisoo terkenal dengan sifat yang dingin, kini yang lihat jisoo yang terlihat hangat.

Sambil memegang tangan jennie, jisoo pun berkata.

"Kami menunggu mu jennie,, kami mengkhawatirkan mu, kami semua sayang denganmu, cepatlah sadar "- jisoo

Dengan pelan jisoo mencium kening jennie di depan kedua orang tuanya.

Ayah jisoo sangat memahami akan Putri kandungnya. ia melihat mata dan sentuh jisoo pada jennie terlihat cukup jelas bahwa jisoo sangat menyayangi jennie.. Namun yang ia lihat bukannya itu, melainkan bagaimana jisoo mengenggam tangan jennie dan berulang mencium tangan jennie dan mata jisoo tampak merindukan sosok yang ia cintai.

Ayah jisoo tak ingin menganggu jisoo, iapun mengajak istrinya untuk keluar dan membiarkan jisoo lebih leluasa bersama jennie.

Saat kedua orang tuanya keluar,
Wajah jisoo kembali dibanjiri oleh air mata nya. Kewibawaannya seketika hilang  saat berharap dengan jennie yang terbaring lemah..

" Jendeukie,,, jendeukie,, bangunlah sayang"- ucap jisoo sambil memandang wajah pucat jennie.

" Aku sangat kesepian tanpamu,, hariku. Terasa hampa melihat mu seperti ini, aku merindukanmu jendeukie,, "- jisoo sambil nangis menatap wajah jennie

" Aku tidak tahu jika kamu terpental jauh dariku,, jika aku mengetahui ini akan terjadi padamu, aku akan mengejarmu sampai arus membawa mu, maafkan akuu jendeukie "- jisoo

" Jennie, maafkan akuu,, tolong bangunlah,,
Aku mencintaimu,, aku sangat mencintaimu jendeukie "-

Jisoo perlahan mencoba untuk berdiri dan mencium kening jennie kembali cukup lama.

Air mata jisoo menetes di kening jennie dan turun ke pipi jennie.

Perlahan jisoo pun mengecup pelan bibir jennie yang terasa kering dan kusam.

" Jangan pernah tinggalkan aku jendeukie,
Aku janji akan melakukan apapun untuk membahagiakan mu, dan meskipun harus melawan kedua orang tua kita, aku janji akan bersamamu, hidup denganmu jendeukie "-
Jisoo mencoba untuk kembali mencium kening jennie dan mengenggam tangan jennie dengan cukup kuat..

Perlahan iapun mencoba berbaring di samping jennie, dan mendekap nya.
Sambil memeluk jennie miring agar tangan lain jennie tidak tersenggol dimana infus dan alat medis masih terpasang di tubuh jennie.

Dengan hati-hati jisoo pun mencoba memeluk lalu mendekapkan tubuh jennie untuk memeluknya.

" Pasti tubuh mu sangat kesakitan jendeukie, sampai kamu tidak kunjung bangun, , aku rela mengantikan mu agar tubuhmu tidak kesakitan seperti ini sayang "-

Jisoo sambil memeluk pelan jennie.

" Aku sangat beruntung memiliki adik, dan kekasih seperti mu, "-

" Aku sangat menyukai dari awal melihat mu, namun aku harus menutupi perasaan ku karena tugasku, dan aku tidak ingin kewibawaan ku jatuh begitu saja di depanmu,
Namun pada akhirnya, kamu meluluh hati ku dan kewibawaan ku terjatuh saat berhadapan dengan mu, "-

" Sehebat itu dirimu jendeukie, hadir di kehidupan ku, "-

" Kamu tahu, awal aku bertemu dengan mu di kampus,, kamu terlihat cantik sekali, dan kamu  melanggar berbagai aturan, kamu tau bagaimana hatiku berdebar saat menyita ponsel dengan cara menyentuh tubuhmu "-

" Dan saat pertama aku mencium mu, lalu kamu menciumku di kantor, hatiku berdebar kencang, jendeukie "-

" Kamu membuatku lemah, jantung ku terus menerus berdebar saat di depanmu,. Namun aku harus menutupi semua itu demi menjalankan tugasku di kampus. "-.

Jisoo pun perlahan mengusap-usap punggung jennie.

Lisa yang akan mencoba menjenguk jennie bersama rosepun terhenti saat melihat jisoo sedang memeluk jennie dan menangis,
Lisapun tak ingin menganggu nya,
Ia menarik mundur tangan rose dan kembali menutup pintu tersebut.

" Waeyo"- rose

" Sepertinya besok saja kita kesini lagi, jennie sedang tidur jadi jangan di ganggu "- lisa

" Tapi Ketua? "- rose

" Biarkan dia menemani jennie,, dia membutuhkannya " - lisa.

Muka rosepun seakan-akan pasrah karena jisoo lebih menginginkan jennie. Dan ia mulai mengikhlaskan perasaannya pada jisoo. Dan berusaha untuk menerima kenyataan.

Lisapun melihat raut wajah rose seakan pasrah dan terluka, iapun menggandeng tangan rose untuk ikut dengannya.

" K kemana ? "- rose

" Ikut saja, "- ucap lisa sambil Menggandeng tangan rose.

lisa dan rosepun menaiki bus  untuk sampai ke tempat yang lisa tuju.

Next....

🪐🪐🪐🪐🪐🪐🪐🪐🪐🪐🪐

BELIEVE ~jensooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang