Keesokan harinya,,
Jennie yang baru saja terbangun dari tidurnya, ia pun mencoba untuk duduk lalu mencium kening jisoo.
" Cutee,, dia kalau tidur mengemaskan sekali"-
Selesai mencium jisoo yang tertidur, ia pun pergi untuk membersihkan diri dan lalu pergi ke dapur.
Saat ia pergi ke dapur, jennie bertemu dengan bibi asisten rumah tangga yang sedang menyiapkan makanan untuk dirinya sendiri dan jisoo. Jennie mulai menghampirinya dan mencoba untuk membantu asisten tersebut.
" Boleh saya membantu bibi? - jennie
" Aigoo nona,, kenapa kemari,, sebaiknya nona istirahat di kamar "- bibi
" Nah gitu donk, mana aku bantu"- jennie sambil tersenyum dan mengambil beberapa piring yang di pegang bibi
Tak lupa juga jennie ikut memasak menyiapkan sarapan untuk dirinya dan jisoo.
" Pasti tuan muda sangat senang memiliki anak sambung seperti nona"- bibi
" Hehe, sepertinya begitu,, "- jennie
" Dan Agassi juga berbeda, dia lebih banyak tersenyum, makin terlihat cantik"- bibi
" Apa dia dulu sependiam itu bi? "- jennie
" Hehe, dulu Agassi sangat pendiam dan cuek, dingin, tidak suka basa basi jarang sekali makan di meja makan"- bibi
" Jinjayo? Waeyo? "- jennie
" Mungkin karena, kakeknya yang jarang di rumah jadi merasa kesepian, apalagi tuan muda juga tidak di sini"- bibi
" Pasti itu sangat menyedihkan baginya "- jennie
" Tidak apa bi, aku juga sudah tidur,, "- jennie
" Tapi nona, nanti Agassi marah"- bibi
" Dia lagi tidur jadi tidak perlu khawatir, mana bi aku ingin membantu mu"- jennie
" Tidak perlu non"- bibi dengan lembut
" Ayolah bi, aku ingin sekali membantu masak, ibuku juga sering aku bantu kok saat memasak"- jennie