*didalam lift
Jennie yang masih menggandeng tangan jisoo perlahan ia melepaskannya dan jisoo masih terlihat pucat dan tubuhnya dingin.
Jennie kembali mengecek badan jisoo
" Gwenchana? "- jennie
" Emm"- jisoo singkat
" Apa perlu kita pulang? "- jennie
" Tidak usah, kasihan mereka nanti mencari kita"- jisoo
" Tapi kondisi unnie seperti itu, pucat sekali,, "- jennie
" Apa ada cafe di sini"- jisoo
" Entahlah, mungkin ada, sebentar aku cari dulu"- jennie sambil membuka ponselnya untuk mncari cafe terdekat.
Dan tak lama jennie menemukannya,
" Ada tapi cafe private, bagaimana? "- jennie
" Tidak apa, aku perlu istirahat sejenak sepertinya "- jisoo
" Baiklah kita ke cafe yang tidak jauh dari sini, tapi unnie masih snggup berjalan? "- jennie
" Nee"- sahut jisoo..
sembari menunggu lift turun, jennie ingin jauh dari tubuh jisoo, ia khwatir jika jisoo tiba-tiba pingsan, namun jisoo masih terlihat kuat dengan berjalan.
Dan tak lama keduanya sampai di lantai dasar, dan jennie mencoba membantu jisoo untuk berjalan dengan merangkul tangan jisoo.
Jisoopun tak banyak melawan ia memang merasa tersiksa dengan dirinya. Ia pun dengan jennie pelan-pelan berjalan ke cafe yang tidak jauh dari lokasi bioskop.
Sesampainya di cafe, jennie pun mencoba memesan private room, dan dari pihak cafe mengatakan bahwa private room yang terdapat di cafe tersebut tinggal satu tempat dan itu merupakan VIP.
Jisoo pun yang sudah tidak merasa enakan badannya, ia mengiyakan untuk memesan ruang private tersebut. Dan keduanya pun di antara oleh pihak cafe untuk menuju ruangan nya.
Sesampainya di ruangan pihak cafe pun meninggalkan keduanya.
Dengan pelan jennie dan jisoo memasuki ruangan dan tampak terkejut melihat dekorasi yang redup.