* at car
Di dalam perjalanan menuju bioskop,, mereka berlima selain jisoo tampak serius melihat pemandangan dan jennie yang di samping jisoo terdiam tanpa pembicaraan apapun.
Sedangkan lisa,, sesekali melihat ke kaca depan jisoo untuk melihat wajah jisoo yang sedang menyetir.
Rose yang di sisi lisa, tampak menatap wajah lisa ia pun berbisik.
" Waeyo? "- rose
" Aniyo baby"- lisa
" Sepertinya dari tadi kamu melihat Ketua dan jennie terus, memangnya kenapa"- ucap lirih rose
" Ada sedikit problem saja baby, kuharap kamu bisa membuat mereka bersatu lagi"- lisa
" Problem apa memang nya? "- rose
" Hanya kesalahpahaman saja, tidak usah di pikirkan, yang terpenting saat iini mereka biar berdamai "- lisa
" Benar begitu? "- rose
" Ne baby,, percayalah denganku, arraseo "-.lisa
" Ne baby"- sahut rose tersenyum
Disisi lain jennie ia tak berani menoleh ke sampingnya, meskipun ia sendiri merasa ingin sekali menyapanya, namun apa daya ia merasa bersalah dan berhak menerima hukuman yang jisoo lakukan padanya termasuk mendiamkan dirinya.
" Ketua "- tiba-tiba miyeon bersuara
Jisoopun melirik ke spion didepannya dan menjawab pertanyaan miyeon
" Nee? "- jisoo
" apa Ketua tidak keberadaan jika aku bertanya sesuatu padamu"- miyeon
" Apa itu? "- jisoo sambil menyetir
" apa ada orang kampus tau bahwa Ketua dapat berbusana seprti sekarang, yang terlihat sangat cool"- miyeon
" Waeyo? "- jisoo
" Aku tidak pernah melihat dirimu seperti sekarang ini, sungguh Ketua terlihat cantik. Sekaligus tampan"- puji miyeon
" Gomawo miyeon "- jisoo tersenyum dari spion didepannya
lisa dan jennie tak berani memulai pembicaraan karena ia tidak ingin jisoo murka padanya,
Dan rosepun mencoba mencairkan suasana, ia mencoba untuk bertanya pada jennie.
" Jennie,, bisa ambilkan tisu untuk ku? "- ucap rose
" Tisu? "- sahut jennie
" Nee, tisunya ada di depan Ketua"- rose
Jennie pun seketika itu menoleh dan mencari keberadaan tisu, tisu tersebut ternyata berada di bawah deket kaki jisio, yang sempat terjatuh.
" Aku tidak melihat nya? "- sahut jennie