Jisoo yang baru saja keluar dari klinik. Sembari menutup pintu, terdengar suara yang memanggilnya.
" Ketuaaa"- rose dan nana
Jisoopun menoleh dan tersenyum sekedarnya saja. Tak lupa juga miyeon yang berada di belakang nana ikut memastikan keadaan jisoo.
" Bagaimana tanganmu "- rose
" Aku tidak apa-apa chaeyoung "- jisoo
" Ah ini miyeon, tadi dia yang-----"- nana yang berkata tampak terhenti
Saat miyeon memeluk jisoo. Jisoopun tak membalasnya ia tampak tidak heran jika siswa di kampusnya sangat mengidolakannya.
" Syukurlah jika kamu sudah membaik"- ucap miyeon sambil melepaskan pelukannya
" Emm, gomawo "- ucap jisoo singkat
" Ketua,, kita khwatir padamu, "- rose
" Iya aku sangat khawatir padamu Ketua, kenapa kamu melukai tanganmu "- nana
" Em aku hanya tidk sngaja "- ucap jisoo
" Baiklah lain kali hati-hatilah pada tanganmu "- rose
Jisoopun tersenyum dan di sisi lain miyeon tampak memerhatikan jisoo yang masih terlihat sedih dan marah pada matanya.
" Apa yang membuatmu sampai seperti itu"- batin miyeon.
rose dan nana beserta miyeon pun mengajak jisoo untuk pulang bersama-sama.
.
*Halaman kampusJisoo beserta rose , nana dan miyeon yang sedang berjalan untuk keluar kampus.. Tampak terdengar teriakan yang memanggil jisoo dengan berlari.
" unniiieeeee!!!??? "- teriak jennie.
Seketika rose, nana dan miyeon pun terhenti. Mereka menoleh dan melihat jennie sedang berlari menuju arahnya.
Sedangkan jisoo, ia tampak berat melangkah kakinya, ia pun terhenti. Tanpa menoleh.
Saat jennie sudah di depan jisoo. Ia tampak shock melihat telapak tangan jisoo yang sudah berbalut perban putih. Seketika itu jennie menarik pelan telapak tangan jisoo.