Bani Hanif Ashraf
Dulu gue pernah bilang ke seseorang kalau warna pink itu warna paling receh dan alay, lalu sekarang tepat hari ini gue justru memakai setelah jas berwarna pink di acara pernikahan gue sendiri. Untungnya bukan pink nge-jreng gitu, jadi masih bisa gue maapin deh.
Ini ulahnya si mbak Bina. Kami sempat berdebat tentang warna kostum pernikahan kami, gue pengen yang biasa aja gaun dia warna putih dan gue setelan jas hitam, tapi ya seperti kata-kata lo punya duit, lo punya kuasa. Dengan congkaknya mbak Bina langsung menyepakati kalau kostum pernikahan kami warna pink dan dia yang langsung bayar lunas semuanya.
Gue gak terima lah, gue katain aja, "Emang kalau gak PINK mbak ini bisa sakit ya?"
Dengan enteng dia menggeleng, "Nggak kok. Sebenernya saya bukan cewek pink banget, tapi biar masuk ke rambut saya aja, soalnya lagi males ganti."
Emang anjir!
Akad udah selesai. Gak ada yang spesial, cuma sedikit haru dibagian sungkeman. Gimana juga, gue punya hati, dan gue merasa punya dosa makanya pas sungkeman sama ibu dosa-dosa gue kayak lagi dijabarin lagi, dan itu yang bikin gue terharu... ya, sedikit.
Btw, pernikahan kita ini cuma intimate wedding. Gue dan mbak Bina sepakat untuk itu karena apa juga yang perlu dirayakan? Jadi, yang datang hanya ada 100 undangan dan itu hanya teman dan sanak saudara dekat saja. Ide kami berdua ini sempat ditentang sama ibu-ibu alias ibu gue dan mama-nya kak Bina, tapi untungnya kak Bina dan gue bisa mengatasinya, mbak Bina bilang, "Iya bu, Ma, aku sama Bani itu seleranya cocok, kita sama-sama suka yang sederhana aja, iya kan Bani?"
Gue yang ada di sampingnya saat itu langsung menoleh dan menukik alis sebelah saat dia tersenyum palsu ke arah gue, dengan niat mengerjainya sekaligus membujuk kedua ibu kami, gue ikut beraksi dengan langsung merangkul pinggangnya tanpa izin lalu bilang, "Iya, aku sama Bina lebih suka yang intim-intim," ucap gue seraya menempelkan sisi tubuhnya dengan sisi tubuh gue.
Meski akhirnya gue kena tampar di belakang orangtua kami, tapi yang penting intimate wedding keinginan kita bisa tercapai. Harusnya dia berterima kasih sama gue, kalau nggak mungkin kita udah punya resepsi pernikahan sampai 7 hari 7 malam.Kembali ke wedding day kami....
"Aaaakkkk baby!!!!" Gue meringis geli ketika pekikan itu datang menghampiri gue dan Bina dari seorang wanita dengan penampilan mencolok. Saat itu juga gue curiga, apa ini pasangan lesbinya mbak Bina?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bina & Bani (Selesai)
FanfictionBina Maira Ranjani (27 tahun) "Lebih baik saya dianggap lesbi sama semua orang untuk selamanya dari pada harus nikah sama bocah kayak kamu, minimal lulus sarjana dulu deh." Bani Hanif Ashraf (22 tahun) "Mbak, saya juga masih punya pacar, kalau bukan...