Bina Maira Ranjani
Gue terbangun dan gak mendapati Bani ada di samping gue. Saat gue lihat jam, ternyata ini masih jam 5 pagi. Gue jadi khawatir, apa Bani kebangun karena mimpi buruk lagi dan dia gak bisa tidur? Karena itu pun, gue buru-buru keluar kamar untuk memastikan di mana keberadaan Bani.
Tepat setelah keluar kamar, gue langsung mendapati sosok yang gue cari itu berada di meja makan dekat dapur sedang merokok.
"Bani?"
Bani yang tadi bengong sambil menikmati rokoknya itu langsung menoleh ke arah gue, wajahnya menunjukan raut terkejut tapi seperkian detik berubah tersenyum menyambut gue, "Eh? Udah bangun?"
"Kamu gak tidur ya?" Gue bertanya seraya mendekatkan diri ke arahnya.
"Eh, jangan deket-deket, bau asap rokok."
Gue gak mendengarkan larangannya sama sekali dan tetap berjalan menghampirinya.
"Ettt dah! Dibilang jangan ke sini dulu!" Saat gue berada tepat di sampingnya, Bani langsung mematikan rokoknya.
"Gak usah dimatiin kalau masih ada."
"Saya gak nyaman ngerokok di depan orang yang gak ngerokok."
Gue menghiraukan persoalan rokok itu, terserah deh, gue lebih penasaran sama pertanyaan gue yang belum dia jawab tadi, "Kamu gak tidur?"
"Tidur."
"Tumben udah bangun?"
"Lah, udah subuh kali, harus bangun!"
Gue memicingkan mata, "Enggak, biasanya juga kamu bangun siang."
Dia tersenyum, "Thank you loh, ternyata saya selama ini diperhatiin."
"Serius Bani, kamu ini tidur atau nggak?"
"Kenapa sih? Gak usah khawatir gitu ah, kecuali kalau udah suka sama saya!"
"Kamu tuh...." gue agak kesel karena respon Bani kayak gak ada seriusnya sama sekali.
"Kenapa? Ganteng? Iya tau."
"Terserah!" Gue pun membuang wajah dan bersedekap dada karena betulan kesal sama Bani yang gak bisa menjawab pertanyaan gue dengan benar.
"Saya tidur kok, tapi cuma sebentar, tapi tidur."
"Mimpi buruk lagi?"
Bani cuma tersenyum dan mengangguk kecil.
"Kenapa gak bangunin saya?"
"Kenapa harus bangunin mbak?"
"Kan.... saya bisa temenin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bina & Bani (Selesai)
FanfictionBina Maira Ranjani (27 tahun) "Lebih baik saya dianggap lesbi sama semua orang untuk selamanya dari pada harus nikah sama bocah kayak kamu, minimal lulus sarjana dulu deh." Bani Hanif Ashraf (22 tahun) "Mbak, saya juga masih punya pacar, kalau bukan...