Bina Maira Ranjani
Gue masuk ke apartment Bani sepulangnya gue dari kantor. Masuk ke dalam gue gak mendapati Bani di sini, padahal ia bilang ia menunggu gue di rumah karena kepalanya kembali pusing lagi sepulangnya ia dari kampus, itu kenapa gue melarangnya untuk menjemput gue dan gue memilih untuk naik taksi aja karena masih parno juga untuk menyetir.
Gue berjalan semakin masuk sambil mengedarkan pandangan gue ke seluruh penjuru ruangan tapi gak gue dapati juga keberadaan Bani.
Sampai akhirnya ketika gue masuk ke dalam kamar, gue menangkap sosoknya sedang duduk di atas kasur, bersandar ke kepala ranjang dengan mata terpejam.
Suara pintu yang terbuka membuat Bani menoleh ke arah gue, wajahnya yang tadi terpejam lesu langsung tersenyum menyambut kehadiran gue.
"Mbak... udah pulang?" Serunya seperti anak kecil yang mendapati orangtuanya pulang.
Gue berjalan menghampiri Bani yang kini bergerak duduk di tepi kasur sambil merentangkan tangan sebelum menangkap tubuh gue untuk ia peluk. Ketika tangan Bani melingkar mesra di pinggang gue, secara otomatis tangan gue juga terkalung di lehernya dan mengusap kepala belakangnya, setelah itu ia langsung menenggelamkan diri di dada gue yang sejajar dengan wajahnya.
"Maaf ya gak bisa jemput," ucapnya seraya mendengak setelah mendusal di dada gue tadi"Gapapa, kepala kamu masih sakit?" Tanya gue yang menundukan kepala juga agar bisa menatapnya sambil menyibak poni panjang Bani.
"Sedikit.""Minum obatnya lagi gak?"
Bani menggeleng, "Gak ah, minum obat mulu gak bagus."
"Ya gapapa kalau emang masih sakit."
"Ini mah diusap-usap kamu juga sembuh lagi kok."
Gue terkekeh, "Bisa aja!"
"Ya udah, saya mandi dulu sebentar ya? Nanti kita makan malem bareng," gue hendak melepaskan pelukan kami tapi Bani menahannya dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bina & Bani (Selesai)
FanfictionBina Maira Ranjani (27 tahun) "Lebih baik saya dianggap lesbi sama semua orang untuk selamanya dari pada harus nikah sama bocah kayak kamu, minimal lulus sarjana dulu deh." Bani Hanif Ashraf (22 tahun) "Mbak, saya juga masih punya pacar, kalau bukan...