👙Part 32👙

1.7K 28 2
                                    

sbai ganti krena aku udah lama tdk update

happy reading👙

🔞

Bibir Zavier bergerak lembut di atas bibir milik sang istri. Lidahna perlahan memaksa masuk yang disambut oleh Gabby. Meski sangat menginginkan, Zavier tetap bergerak pelan namun pasti.

Tangan kekar miliknya tak tinggal diam. Ia menyentuh setiap inch tubuh istrinya. Memainkan jarinya di tempat yang seharusnya.

"Zavh-nghh," desah Gabby dengan mata terpejam, menikmati setiap sentuhan suaminya.

Mendengar suara indah itu membuat Zavier lebih bersemangat untuk berbuat lebih. Ia menurunkan ciumannya semakin bawah hingga berhenti di dada Gabby yang membusung dan sudah tak tertutup apa-apa. Lidahnya bekerja dengan hebat membuat Gabby semakin kehilangan akal.

"Zav, stophh." Bukannya berhenti, Zavier malah semakin membuat Gabby menggila karena tangannya sudah bermain di bawah sana.

Tak lama Zavier bermain, milik Gabby sudah basah karena cairan kenikmatan itu. Napasnya memburu.

Mata coklat itu menatap Zavier dalam. Dengan jantung yang berpacu, Gabby mengalungkan kedua tangannya ke leher sang suami.

"Now, please," mohonnya dengan suara rendah.

Zavier tersenyum kemenangan. "As you wish, Bby."

Setelah berucap, Zavier mulai menuntun miliknya masuk. Bisa ia lihat wajah istrinya yang menatapnya dengan senyuman, tak lupa mulutnya yang terbuka karena ia sudah masuk seluruhnya.

Sial, melihat wajah Gabby seperti itu semakin membuat Zavier terpancing. Ia membungkam mulut terbuka Gabby dengan mulutnya seraya menggerakkan tubuhnya pelan-pelan.

"Zaviihhh." Lagi, Zavier sangat menyukai Gabby yang memanggilnya saat seperti ini. Dengan suara yang bagi Zavier sangat seksi.

Tak lama keduanya mencapai puncak bersamaan. Zavier merebahkan tubuhnya di samping Gabby dengan napas yang masih tersengal.

Dengan tubuh telanjangnya, Gabby memeluk Zavier yang di balas serupa oleh lelaki itu.

"Zav?" panggilnya pelan di dada bidang suaminya.

"Hm?"

"Aku-"

"Oh iya, Gab. Kamu suka minum obat kontrasepsi, kan?" tanya Zavier memotong ucapan Gabby. Bukan tanpa alasan dia bertanya seperti itu, karena ia pernah melihat Gabby mengonsumsinya.

"Kenapa emang?"

"Jangan lewatin minum itu, ya. Aku pikir lebih baik kalo kamu jangan sampe hamil." Gabby terdiam. Sadar sedikit salah dalam ucapannya, Zavier buru-buru mengoreksi. "Maksud aku untuk sekarang, atau nanti mungkin. Tunggu sampai keadaan kita lebih baik dari ini."

"Iya," jawabnya singkat.

Zavier mengangguk. "Kamu tadi mau ngomong apa?"

"Enggak ada sih, nggak penting-penting juga."

"Ada masalah di bakery?" tembak Zavier.

"Sedikit."

"Kenapa?"

Gabby menggeleng. "Enggak kenapa-kenapa sih. Cuma hal sepele."

"Ya udah sekarang istirahat," ucapnya seraya memeluk erat tubuh telanjang istrinya. Zavier menaikkan selimut untuk menutupi tubuh mereka.

Berbeda dengan Zavier yang sudah terlelap, Gabby malah tidak bisa memejamkan matanya. Padahal ia sudah lelah dan mengantuk, namun tak kunjung terlelap.

Pikirannya masih melayang kesana-kemari.

👙👙👙

"Mulai sekarang aku bakal sibuk tugas deh, Bby," ujar Zavier sebelum menyuapkan nasi goreng buatan sang istri ke dalam mulutnya.

Gabby hanya menganggukkan kepalanya tanpa bertanya atau berbicara.

"Enggak apa-apa, kan?" tanyanya karena melihat sikap tak acuh Gabbya.

"Emang kenapa?" tanya Gabby balik.

"Takut kamu sendirian di rumah aja."

Gadis itu mengendikkan bahunya. "Biasanya juga aku sendiri, kan?"

"Pokoknya kalau ada apa-apa hubungi aku ya."

"Hm."

Seperti yang dikatakan suaminya, lelaki itu benar-benar sibuk mengerjakan tugas sepertinya. Dikarenakan ia belum pulang meski jam dinding sudah menunjukkan  hampir pukul 12 malam.

Gabby mencoba menghubungi lelaki itu. Namun bukannya diangkat, Zavier malah mengiriminya pesan.

Melihat pesan yang dikirim suaminya, Gabby hanya bisa menghela napasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat pesan yang dikirim suaminya, Gabby hanya bisa menghela napasnya.

Padahal sekarang ia hanya ingin memeluk Zavier. Entah kenapa, hatinya mendadak tidak enak. Ia ingin bertemu Zavier.

Gabby menggelengkan kepalanya; menyadarkan dirinya sendiri.

"Come on, Gab. Lo udah ketemu Zavier tadi pagi. Nggak usah kekanakan. Zavier bukan anak-anak lagi yang harus lo khawatirkan," ucapnya pada diri sendiri sebelum merebahkan tubuhnya.

Baiklah, mungkin ini hanya perasaannya saja karena merindukan sosok itu.

tbc👙

maaf klo aneh dan ada typo, dikarenakan aku sudah mengantuk wkwk. smga sukak yhhhh<3

see u~

Deapest Fall [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang