👙Part 28👙

1K 27 0
                                    

happy reading👙

Zavier melangkahkan kakinya dengan keadaan bingung ketika melihat rumah yang masih gelap gulita.

"Gab?" panggilnya bergema karena rumah yang kosong.

Ia langsung menyalakan semua lampu yang ada hingga mengubah suasana gelap gulita itu menjadi terang benderang.

"Gabby?"

Tidak biasanya rumah sepi. Dan biasanya Gabby selalu mengabari jika memang akan meninggalkan rumah.

Lelaki itu merogoh ponsel di saku celananya untuk menghubungi sang istri. Namun bukan suara Gabby yang ia dengar, melainkan operator. Sepertinya ponsel gadis itu mati. Lantas sekarang bagaimana cara Zavier menghubunginya.

Tak lama, suara deru mesin mobil terdengar dari luar rumah. Buru-buru Zavier melihat, siapa tahu istrinya.

Benar saja, Gabby turun dari mobil putih itu lalu diikuti seseorang. Rasa khawatir di wajah Zavier menguap begitu saja tatkala melihat seseorang yang keluar dari mobil bersama istrinya.

"Dari mana kamu?" tanya Zavier dingin begitu Gabby masuk ke dalam rumah.

"Ketemu nyokapnya Fenly," jawab Gabby tak kalah dinginnya. Bahkan ia mengabaikan Zavier dan melangkahkan kakinya menuju kamar mereka.

"Kenapa nggak ijin ke aku dulu?"

"Takut ganggu nongkrong kamu." Gabby menekankan kata 'nongkrong' seakan menyindir suaminya. Namun yang disindir malah bersikap biasa saja.

"Aku khawatir pas pulang rumah gelap banget, kamu nggak ada da-"

"Tapi sekarang gue udah pulang, kan?" bentak Gabby memotong ucapan Zavier. Ia menghela napas meredam kekesalannya.

Dahi Zavier mengernyit bingung. "Kamu kenapa?"

"Nggak kenapa-kenapa kok."

"Bohong banget. Bilang ke aku kenapa?" tanyanya yang kini sudah memegang tangan Gabby.

"Udah dibilang gue nggak kenapa-kenapa. Ngotot banget sih. Emang lo maunya gue kenapa-kenapa?"

"Lagi datang bulan?" Kini pertanyaan Zavier membuat Gabby terdiam. Ia tak menjawabnya.

Melihat keterdiaman Gabby, Zavier melepaskan pegangannya.

"Ya udah sana kamu bersih-bersih dulu. Aku mau bikin makan malam. Kamu lapar kan?"

Setelah Zavier keluar dari kamar, Gabby langsung masuk ke dalam kamar mandi. Ia hidupkan shower hingga membasahi tubuhnya.

"Brengsek, kenapa harus datang di saat keadaan gue begini?"

👙👙👙

Tok tok tok

"Gab? Masih mandi?" tanya Zavier karena istrinya itu tak kunjung keluar kamar setelah satu jam lamanya.

Dengan tak sabaran Zavier terus mengetuk pintu kamar mandi. Ia khawatir Gabby kenapa-kenapa.

Akhirnya pintu kamar mandi terbuka menampilkan wajah segar Gabby dengan handuk di kepalanya.

"Apa sih berisik banget?"

"Kamu mandi lama banget."

Gabby memutar bola matanya malas. "Ya gue berendam dulu lah, heboh banget sih lo. Kayak yang nggak pernah berendam."

"Ya maaf, aku cuma khawatir."

"Gak mungkin juga gue bunuh diri."

Zavier mendelik sebal mendengar ucapan sang istri. "Mulutnya loh, Gab. Jangan sembarangan kalau ngomong."

Malas menanggapi suaminya, Gabby memilih berjalan menuju lemari pakaiannya.

"Papi undang kita ke ulang tahun perusahaannya besok. Kamu bisa kan?" tanya Zavier sembari memperhatikan istrinya yang tengah berpakaian.

"Males ah. Lo ajak cewek lo aja sana."

"Kan istri aku itu kamu, Gab."

Gabby menghela napasnya, lalu berjalan menghampiri Zavier yang duduk di pinggir ranjang mereka.

"Ada yang mau aku omongin ke kamu, Zav," ucap Gabby dengan nada seriusnya bahkan sudah mengganti kembali panggilannya.

Merasa ada keseriusan diperkataan istrinya, Zavier menegakkan tubuhnya.

"Ngomong apa sampai kamu serius gini."

Gabby diam sejenak. "Kalau aku suruh kamu tinggalin Elea, bisa?"

Dahi Zavier mengernyit mendengar Gabby yang tiba-tiba mengatakan demikian.

"Kenapa? Ada yang bikin kamu-"

"Aku tanya aja. Bisa atau nggak?"

"Bisa, tapi ...." Terdengar nada ragu dari Zavier.

"Jadi nggak bisa?"

"Aku butuh waktu, Gab. Enggak bisa langsung ting-"

"Iya paham. Aku cuma iseng tanya aja," potongnya.

Gabby merebahkan tubuhnya di ranjang. Menutupi separuh tubuhnya dengan selimut mengabaikan Zavier yang sedari tadi menunggunya.

"Kok langsung tidur, Gab? Aku udah siapin makan malam buat kamu."

"Ngantuk, kamu makan sendiri aja."

Zavier sadar akan perubahan sikap Gabby hari ini. Bahkan tadi Gabby sampai berucap kasar.

Akhirnya Zavier ikut berbaring bersama Gabby dan memeluk istrinya dari belakang.

"Pelan-pelan ya, Gab. Kasih aku waktu buat beresin semuanya," bisiknya tepat di belakang telinga Gabby.

tbc👙

baru updateeee, aku nya sibukkkkk maapin yahhh🙏

Deapest Fall [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang