👙Part 8👙

2K 24 0
                                    

Hallo, sorry udah lama banget gak up. skrg aku ckup sibuk. jadi gabisa nyempetin waktu buat nulis🙏🏻

part 9, ak usahain malam ini bisa update yap<3

happy reading👙

Aleeza menarik Gabby masuk ke dalam kelab yang sudah ramai orang itu. Gabby yang kebetulan memakai dress panjang itu sedikit sulit bergerak.

"Ley, pelan-pelan. Lo nggak liat gue pake long dress?" kesal Gabby mencubit lengan terbuka Aleeza.

"Aww, sakit, Ans."

"Makanya santai." Akhirnya Aleeza mengikuti ucapan Gabby. Ia menyamakan langkahnya dengan Gabby.

Setelah melihat yang punya acara, mereka langsung menghampirinya untuk mengucapkan selamat.

"Ditooooo, happy birthday, ya!" ucap Aleeza dengan suara kencang yang bersautan dengan musik.

Gadis itu memeluk yang punya acara, diikuti Gabby.

"Thank you, guys," balas Dito. "Fenly mana, Sel?"

Gabby mengendikkan bahunya. "I dunno. Gue ke sini bareng Aleeza. Fenly belum kasih kabar ke lo emang?"

"Belum, makanya gue tanya lo juga. Gue kira lo dateng sama Fenly," ucap Dito seraya matanya melirik ke arah lain. "Btw, gue tinggal dulu, ya? Gue mau samperin temen-temen gue. Lo berdua have fun, okay?"

Kedua gadis cantik itu mengangguk. Lalu mereka mencari tempat duduk setelah kepergian Dito.

"Ley, gue cari tempat dulu buat telepon Fenly, ya?" Aleeza mengangguk.

Gabby melangkahkan kakinya mencari tempat yang sepi untuk menghubungi sang kekasih. Toilet sepertinya cocok sebagai tempat untuk telepon. Namun kesialan menghampirinya. Ketika membuka pintu toilet, matanya menangkap sepasang manusia tengah bercumbu mesra dan penuh nafsu di dalam toilet. Bahkan sang perempuan sudah melorotkan dress yang ia kenakan hingga menampilkan bra hitam miliknya.

Sepasang manusia itu langsung menghentikan kegiatannya dan menatap Gabby malas.

"Sorry-sorry," ucap Gabby lantas menutup kembali pintu. Ia menepuk pelan kepalanya, "Bodoh, Gab. Harusnya lo cari tempat lain buat telepon Fenly. Udah tau di sini banyak making out di toilet. Lagian mereka kenapa enggak maen di kamar aja si?" gerutunya.

Saat Gabby siap melangkah pergi dari sana, tiba-tiba saja pintu toilet terbuka menampilkan gadis yang tadi hampir telanjang. Bibirnya terangkat ramah membuat Gabby bingung. Namun tak urung ia pun membalasnya, meski sedikit canggung.

"Sorry ya, gue tadi nggak sengaja," ucap Gabby.

Gadis di depannya itu malah tersenyum. "It's okay, Kak. Emang kitanya aja yang lupa sekitar. Duluan ya, see u."

Gabby mengernyitkan dahinya. 'Kak'? Apa gadis tadi mengenalnya? Atau mereka memang satu kampus dan Gabby tak tahu?

"Sayang?"

Mendapati seseorang memanggil dan merangkulnya membuat Gabby terperanjat kaget. Namun sang pelaku hanya terkekeh.

"Bikin kaget aja sih," gerutu Gabby.

Fenly terkekeh. "Ya lagian lo ngapain berdiri di depan toilet sih? Ntar kesambet setan toilet."

Mata Gabby melototkan matanya. "Mulutnya, Fen. Minta gue gampar."

"Gampar pake mulut, boleh aja sih."

Mendengar ledekan Fenly, Gabby mengacungkan jari tengahnya yang semakin membuat Fenly tergelak dan merasa gemas dengan tingkah kekasihnya. Lalu ia memeluk Gabby erat dan di goyang-goyangkannya kanan-kiri.

Fenly melepaskan pelukannya. "Lo cantik banget, Sel," ucapnya tulus seraya menatap mata Gabby.

Gabby menaikkan sudut bibirnya sebelah seraya mengibaskan rambutnya. "Iya dong, gue gitu loh."

"Iya-iya. Pacar gue yang paling cantik pokoknya."

cup

cup

cup

Fenly mengecup bibir Gabby berkali-kali tak henti.

"Fenly, stop it. Lipstik gue transfer ke bibir lo," kesalnya.

Bukannya berhenti, Fenly malah semakin gencar menciuminya.

"Kalo transfer, berarti lipstik lo nya jelek, Sel. Ntar gue beliin yang nggak transfer walau kita ciuman 2 jam."

"Stress, lo," umpat Gabby. Namun ia malah mencium kekasihnya dalam.  Mereka hanyut dalam kegiatannya hingga tidak sadar jika ada sepasang mata yang mengawasinya.

Merasa hampir kehabisan napas, Gabby mengakhiri ciumannya.

"Lo belum ketemu Dito?" tanya Gabby seraya merapikan dress dan make up nya.

Fenly menggelengkan kepalanya. "Belum. Tadi pas sampe gue langsung nyari lo."

"Ya udah, sekarang lo samperin Dito dulu," ajaknya seraya menarik tangan Fenly meninggalkan toilet.

tbc👙

sgtu dlu yap. see u~

Deapest Fall [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang