👙Part 33👙

801 12 0
                                    

long time no see wkwkwk

happy reading👙

Zavier melangkahkan kakinya pelan. Sesuai yang ia dikatakan pada Gabby, lelaki itu benar-benar pulang subuh. Keadaan rumah masih gelap. Ketika masuk kamar, ia melihat istrinya yang masih terlelap.

Tak ingin Gabby mencium bau alkohol dan asap rokok di tubuhnya, Zavier buru-buru membersihkan diri.

Tepat saat ia selesai mandi, pintu kamar mandi di ketuk dari luar diiringi suara ciri khas orang bangun tidur.

"Zav?"

Setelah melilitkan handuk di pinggangnya, Zavier membuka pintu menampilkan wajah sang istri yang masih setengah sadar. Senyumnya terulas.

"Aku bangunin kamu ya? Sorry," ucap Zavier dengan wajah menyesal, ia sedikit membungkukkan tubuhnya; menyamakan tingginya dengan Gabby.

Gabby mengucek matanya seraya menggeleng. "Udah makan?"

Mendengar pertanyaan Gabby tak bisa membuat Zavier untuk tidak tersenyum. Gabby dan perhatian kecilnya, Zavier menyukai itu.

"Belum sempet, aku sibuk semaleman." Zavier tak bohong. Ia memang belum sempat makan karena bar milik sepupu Lugi itu benar-benar ramai, seperti yang dikatakan Lugi.

"Ya udah, kamu istirahat dulu. Kalo udah siap, nanti aku bangunin."

cup

"Ih aku belum mandi, Zav!" kesal Gabby karena suaminya itu malah mengecupnya.

"Tetep cantik kok, Bby," puji Zavier lantas mendekatkan wajah mereka lagi, namun Gabby lebih dulu mendorong wajahnya untuk menjauh.

"Udah sana pake bajunya, nanti masuk angin." Setelah itu Gabby masuk ke kamar mandi untuk membasuh muka.

👙👙👙

Dengan telaten Gabby menyiapkan sarapan untuknya dan Zavier. Ia memasak sedikit banyak dari biasanya, padahal hanya untuk mereka berdua.

Ponsel miliknya yang ia simpan di meja bar itu berdering nyaring. Buru-buru ia membersihkan tangannya.

"Halo?" sapanya.

"Hari ini Aleeza tunangan, lo nggak lupa kan?"

Gabby menepuk jidatnya. Benar, hari ini adalah tunangan sahabatnya.

"Sorry-sorry, gue kelupaan. Thank you udah ingetin."

"Pergi sama suami lo?"

Lagi, ia lupa sesuatu. Ia belum memberitahukan kabar ini pada Zavier. Jadi ia tidak tahu Zavier akan menemaninya atau tidak.

"Belum tahu, gue belum ngomong juga."

"Ya udah. Kalo misal nggak sama dia, kabarin gue. Biar gue jemput."

Setelah mengiyakan dan mengucapkan terima kasih, Gabby menutup panggilannya.

Ia merutuki dirinya sendiri yang bisa-bisanya melupakan acara penting dari sahabatnya itu. Ini karena akhir-akhir ini dirinya terlalu banyak pikiran.

Selesai menata sarapan yang ia buat, Gabby melangkahkan kakinya menuju kamar mereka. Ia harus mengatakan tentang hal tadi pada Zavier.

Dilihatnya Zavier masih memejamkan matanya dengan tenang.

Ketika akan membangunkan suaminya, tangan Gabby ditarik oleh sang suami hingga jatuh dalam pelukan Zavier.

"Udah siang, Zav. Sarapan dulu," ucap Gabby pelan.

Zavier menghirup aroma yang keluar dari tubuh istrinya yang menurutnya sangat menenangkan.

"Bentar lagi, aku kangen kamu."

"Aku udah masak sarapan, nanti keburu dingin, Zav." Menghela napas, akhirnya Zavier membuka matanya terpaksa.

"Aku udah lapar." Mendengar ucapan Gabby yang mengatakan dirinya lapar membuat Zavier langsung bangkit seraya mengucek matanya.

"Yuk! Kasian istri aku kelaparan."

Gabby mendelik. "Makanya kalau di suruh bangun tuh langsung bangun."

"Sorry," ucapnya. Lalu keduanya berjalan menuju ruang makan.

Sesampainya di sana, Gabby langsung melaksanakan kewajibannya. Mata Zavier pun sudah berbinar melihat hidangan yang disajikan istrinya.

"Oh iya, Zav. Hari ini Aleeza tunangan. Kamu bisa ikut?"

Zavier yang tengah menyuapkan makanannya pun berhenti sejenak. "Kok dadakan banget bilangnya?"

Gabby meringis. "Aku kelupaan. Tadi Fenly telepon. Kalau dia nggak telepon, kayaknya aku bakal nggak inget sih, sorry."

"Boleh, mumpung aku lagi free juga." Sudut bibir Gabby terangkat, ia senang karena Zavier bisa ikut menemaninya ke pertunangan sahabatnya.

"Ya udah, aku siap-siap dulu." Gabby langsung pergi menuju kamarnya. Selagi menunggu Zavier selesai sarapan, Gabby berinisiatif untuk bersiap lebih awal.

tbc👙

Deapest Fall [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang