Sudah diawasi beberapa lama, tetap saja Fizzel tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang diributkan oleh Tia dengan Mbak Venny dan Erin, MUA dan asistennya. Tia salah satu dari teman bridesmaid Bella yang datang kepagian. Dia tadi pukul tiga dini hari datang berdua dengan Desi.
"Jangan ikut campur!" teriak Erin kepada Tia.
Mulutnya langsung ditutup Venny dengan gelisah.
Sementara Tia memandang Erin tidak kalah sengitnya sambil memperebutkan sesuatu di tangannya dan Erin. Fizzel berusaha melihat lebih jelas di balik tembok menuju dapur, tapi tidak bisa, sedikit lagi dia bisa terlihat oleh mereka dan ketahuan.
Tiba-tiba pintu luar menuju halaman belakang terbuka. Bella keluar dengan muka berseri-seri. Lalu ada wajah Arhan muncul dari balik pintu dan menarik tangan Bella, menahannya dengan canda mesra.
"Mas Arhan, udah sana, ih! Ntar ketahuan lho Mas Arhan diam-diam ke sini," peringat Bella.
"Gak apa-apa, Sayang. Aku masih kangen sama kamu," sahut Arhan dengan tatapan penuh damba pada Bella.
Dua sejoli itu masih bercanda mesra. Sementara Tia, Erin, dan Venny menyadari ada Bella dan Arhan. Tia gelagapan dan dengan cepat berhasil merebut sesuatu dari Erin lalu berlari kabur. Erin mau mengejarnya, tapi ditahan Venny.
Jantung Fizzel berpacu cepat, ingin segera mengejar dan membekuk Tia. Jelas ada sesuatu yang mencurigakan.
Rambut Fizzel dalam tubuh Alisha tiba-tiba ditarik kuat. Fizzel sampai tersentak ke belakang. Dengan susah payah Fizzel memberontak dan dapat merasakan ada tangan mencengkeram rambutnya.
Jehan di belakang Fizzel menatapnya sinis.
"Ketahuan kan lu ngintip Bella sama Arhan!" bentak Jehan melengking.
"Kamu salah paham," ujar Fizzel geram. Ingin sekali rasanya menonjok muka Jehan. Sedari awal gadis ini memang menyebalkan dan rebel.
Jehan malah semakin kuat mencengkeram rambutnya Fizzel. Fizzel balas menarik rambut Jehan tidak kalah kuat sambil melirik Tia yang sudah pergi jauh.
"Alisha! Anjing! Lepasin gua! Gua bilangin ke Mama ya!" teriak Jehan emosi dan terus berusaha menyakiti Alisha.
Bella menyadari keributan itu langsung berusaha memisahkan Alisha dan Jehan. Arhan bingung sesaat lalu akhirnya masuk dan ikut memisahkan kedua saudara itu.
"Istighfar. Kalian ini saudara. Jangan bertengkar terus," kata Arhan.
"Dia bukan saudara gua! Dia cuma anak pungut yang naksir sama lu, Han! Hati-hati, Bella. Dia itu sama kayak ibunya, bibit pelakor!" teriak Jehan.
Plak! Fizzel menampar Jehan dengan kuat.
Jehan memandang Fizzel geram lalu mau menyerang lagi, tapi ditahan Arhan.
"Alisha! Babi lu! Anjing! Gua matiin lu!" teriak Jehan melawan dalam pegangan Arhan dan Bella.
"Alisha, kamu ke Tante sama Om aja dulu. Cepat, Sha!" pinta Bella khawatir.
Fizzel langsung pergi. Bukan ke dalam rumah melainkan ke luar mengejar jejak Tia.
"Sial! Malah terlibat drama keluarga sama Jehan brengsek," rutuk Fizzel kesal. Buru-buru mengirimkan pesan pada Mako di nomor Mbak Peppy.
***
Enrique memandang kesal wanita berhijab di depannya. Sekarang dia menjadi anak Arum dan diberi misi untuk mengintip apa isi kresek hitam yang dibawa Arum. Apa benar itu kemenyan? Masa wanita pendiam dan alim seperti Arum merencanakan hal jahat?
![](https://img.wattpad.com/cover/354541839-288-k318238.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Chamber Soul/ Pasangan Pembasmi Iblis (18+)
RomantikAlizeh, gadis cantik menjadi yatim piatu karena tragedi genosida di desanya oleh sekelompok pasukan aneh dan sekte pemuja iblis. Ada tiga jin khodam yang bersemayam dalam tubuh Alizeh. Dua jin kerap menolongnya. Sementara jin ular betina membenci Al...