Teman-temam pembaca, bantu vote dan follow ya. Makasih 🌹🌷
Mehrunisa dan Huma sama-sama menyiapkan kamera ke arah Alizeh dan Arion yang tengah duduk bersisian di depan petugas KUA dan penghulu.
Bedanya, Huma sedang merekam video. Sementara Mehrunisa sedang video call dengan Tuan Shah.
Ternyata masih peduli juga, rutuk Arion sempat-sempatnya dalam hati sambil melirik sekilas wajah abinya di layar handphone Mehrunisa.
Saksi pernikahan adalah orang-orang yang ada di situ. Om Bob dan Faren, suami Huma. Sementara yang jadi wali Alizeh adalah wali hakim langsung karena Alizeh yatim dan sudah tidak punya kerabat dekat lainnya sebagai wali.
Anak-anak Huma sudah mulai berisik dan berlarian di kantor kecil itu.
Alizeh hampir saja diserang panic attack. Sempat mau menangis lagi karena teringat almarhum kedua orang tuanya. Untung ada Mako yang terus berusaha menenangkan Alizeh dan memberikan suasana positif.
Doa-doa pengantar pernikahan masih dilantunkan penghulu diikuti yang lain. Sementara Alizeh merasakan jantungnya panas, seperti ada yang sedang berusaha menyakitinya dari dalam.
"Alizeh, istighfar," bisik Mehrunisa tiba-tiba sudah mendekat ke samping Alizeh seraya merapikan pashmina Alizeh.
Alizeh mengangguk dan mengikuti saran Mehrunisa. Sepertinya hanya Mehrunisa yang menyadari Alizeh berusaha kuat menahan rasa sakit.
"Tidak akan aku izinkan, Alizeh ...." Suara wanita diikuti desisan panjang itu terdengar di telinga Alizeh seiring dengan rasa sakit menusuk jantungnya.
Mehrunisa menggenggam tangan Alizeh. Seketika Alizeh merasa tangannya menjadi sejuk. Kesejukan itu menjalar ke seluruh tubuhnya. Alizeh jadi agak tenang.
Mehrunisa masih tetap memegang tangan Alizeh, menguatkannya. Tatapan Alizeh bertemu dengan Mehrunisa. Wanita itu bukan hanya cantik, tapi penuh wibawa dan punya karisma kuat seperti Tuan Shah, ayahnya.
Detik itu juga Alizeh paham bahwa Mehrunisa akan terus memperhatikannya, entah bagaimanapun caranya.
Kini saatnya Arion berjabat tangan dengan wali hakim selaku wali Alizeh.
Semua orang terdiam dalam ketegangan. Pegangan Mako di bahu Alizeh terasa semakin kuat. Sementara sensasi sejuk dari Mehrunisa masih melingkupi Alizeh.
"Saudara Arion Subhi Baihaqi bin Shah Shehan Baihaqi, saya nikahkan dan saya kawinkan Anda dengan Alizeh Meydina binti Fattahrio Hema dengan maskawinnya berupa seperangkat alat sholat dibayar tunai," ucap wali hakim.
"Saya terima nikahnya Alizeh Meydina binti Fattahrio Hema dengan maskawinnya berupa seperangkat alat sholat dibayar tunai," ucap Arion tenang dan jelas.
"Bagaimana saksi? Sah?"
"Sah!" Serempak para saksi di ruangan itu menyahuti.
Seketika ruangan riuh dengan ucapan hamdallah diikuti doa-doa.
Alizeh mulai sesak napas, tapi bukan karena sakit, melainkan luar biasa bahagia. Pada akhirnya dan secara tidak disangka-sangka dia telah sah menjadi istri Arion setelah mendapatkan begitu banyak masalah.
"Alizeh," panggil Arion.
Alizeh menoleh ke sampingnya, memandang Arion malu-malu. Pipi Alizeh semakin bersemu merah. Arion tengah menatap Alizeh dengan senyuman manis.
"Sekarang kamu milikku seutuhnya," bisik Arion di telinga Alizeh.
Alizeh terpaku selama beberapa saat. Masih limbung, merasa dirinya sedang bermimpi. Namun, semua itu nyata. Arion di sampingnya nyata, bukan sosok di dalam mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chamber Soul/ Pasangan Pembasmi Iblis (18+)
RomanceAlizeh, gadis cantik menjadi yatim piatu karena tragedi genosida di desanya oleh sekelompok pasukan aneh dan sekte pemuja iblis. Ada tiga jin khodam yang bersemayam dalam tubuh Alizeh. Dua jin kerap menolongnya. Sementara jin ular betina membenci Al...