27. Case 4: Ain - Evil Eye (Part 2)

17 4 2
                                    

Warung di dekat rumah sedang tutup. Dengar-dengar istri mas itu sakit, ngidam, ditambah ketakutan, trauma disamperin pocong atau demit lagi warungnya. Jadilah sang suami harus siaga menemani istri untuk beberapa waktu.

Mungkin ini hari suntuk buat Arion. Sudah jalan ke depan, banyak warung yang juga sedang tutup. Aneh. Kenapa tutupnya kompakan? Pikir Arion.

Belakangan baru dia tahu hari ini libur nasional. Anak-anak sekolah libur sekolah. Jadi mungkin para orang tua pengusaha warung memilih liburan bersama anak.

Sama aja. Bagi pengangguran seperti Arion, semua hari sama. Sebenarnya Arion tidak begitu setuju menyebut dirinya pengangguran. Membasmi setan juga kan profesi. Mulia pula meskipun lebih sering menerima bayaran.

"Makasih ya, Teh," ucap Arion ramah pada penjual warung lumayan jauh beberapa meter setelah dia berjalan.

Rokok dinyalakan Arion dan berdiri sebentar di depan warung sambil mengecek handphone.

"Aa isi pulsanya gak sekalian? Saya juga dagang pulsa," tawar teteh pedagang.

"Ada bonusnya gak, Teh? Kalau ada, mau dong." Senyuman menggoda terbaik diberikan Arion pada wanita itu.

Pipi teteh bersemu merah. "Bonus mah gampang atuh, A. Asal Aa sering belanja ke sini."

"Siap, Teh! Tapi pulsa masih ada nih. Ntaran ya kalau lagi butuh."

"Ulah kitu, A. Kalau butuh mah baru datang. Saya kan jadi baper." Si Teteh tersenyum menggoda.

"Si Teteh bisa aja." Arion membuka pesan dari Om Bob di grup WA Chamber Soul.

Mereka semua diminta berkumpul nanti malam. Setelah Mako dan Enrique selesai bekerja. Ada panggilan kasus baru. Bella, adik Kian, influencer terkenal kena guna-guna. Padahal sebentar lagi mau menikah. Kian sudah berusaha membawa Bella ke beberapa rumah sakit dan juga ustadz peruqyah, tapi Bella tidak kunjung membaik.

"Ini kasus penting. Kalau menurutku kemungkinan Bella kena 'ain." Pesan dari Om Bob.

"Bjiir! Kian kan kaya, Om. Berarti ini bakal banyak komisinya dong! 🤑🤑🤑" Pesan Enrique.

"Wow! Literally kita panen duit nih. Bener. Kian itu tajir, Guys! 💸💸💸" Mako membalas.

"Dasar kalian. Jangan pikirkan uang dulu. Kita harus bantu Bella biar sembuh dari ain." Pesan balasan Om Bob.

"Belum apa-apa kalian udah kesenangan bayangin uang. Emangnya kalian tau cara ngatasi sakit ain? Hayoo 🙄" Fizzel membalas.

"Tenang. Kan ada Arion sama Om Bob." Enrique mengirim banyak emoji tertawa.

"Gua ngapain, Om? Eksekutor setan lagi nih? Gua kan gak bisa ruqyah?" Pesan dari Alizeh.

"Pake nanya. Ya iyalah, Alizeh. Kamu stand by ringkus setannya. Bantu Arion. Arion juga bantu Om sembuhin Bella ntar sewaktu di-ruqyah. Seperti biasa, Arion. Kami ngandelin kamu karena kamu yang paling bisa semua." Om Bob mengirim emoji senyum bapak-bapak menyebalkan untuk Arion.

Arion mengirim emot 👍🏻.

Sepertinya semua akan berjalan mudah. Bukan hal baru bagi Arion membantu orang yang kena guna-guna atau 'ain. Baik meringkus setan, menyegel, atau meruqyah dia bisa. Sudah setengah mampus dulu diajarkan Abi sampai Arion tidak bisa menghabiskan waktu bersenang-senang seperti anak-anak umumnya.

"Woiii! Akhirnya ketemu juga lu!" teriak suara laki-laki botak dan bertubuh tegap di dekat Arion. Wajahnya galak dan matanya nanar memandang Arion.

Arion tercekat. Jelas mengenali siapa orang itu. Anak buah rentenir di mana Paman Luhan berhutang untuk modal judi.

Chamber Soul/ Pasangan Pembasmi Iblis (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang