Setelah selesai menyapu halaman pagi itu, Alizeh membetulkan ikatan rambutnya. Sudah awur-awuran dan lepas dari jepitan rambut.
Hari itu juga lumayan panas. Alizeh sampai mengibaskan kaos berwarna krem yang ditutupi jumpsuit cokelat susu pendek selutut.
Mas pengantar paket datang, turun dari motor, dan membawa sebuah paket lumayan besar.
"Permisi, Mbak. Ada paket buat suami Mbak," kata Mas Kurir.
Alizeh menggeleng. "Bukan, Mas. Saya belum punya suami."
Mas Kurir jadi tidak enak. "Oh, maaf, Mbak. Ini paketnya untuk Arion. Kenal gak, Mbak? Tinggal di kosan ini juga kayaknya."
"Oh ya. Itu teman saya. Orangnya lagi mandi. Sini titip ke saya aja." Alizeh menerima paket itu.
Alizeh membaca paket.
Pengirim:
ZayyanAlamat Pengirim:
Komplek Pondok Indah. Jakarta Selatan. No. ....Belum sempat Alizeh membaca semua, paket sudah ditarik dari tangannya. Ada Arion dengan rambut masih basah melihat Alizeh tajam.
"Ini paket gua. Lu ngapain sih?" Arion berhasil merebut paket dari tangan Alizeh.
"Bukannya terima kasih udah gua terima paket lu." Alizeh cemberut lalu masuk ke dalam. Duduk di ruang tengah.
Arion menyusul masuk dan membuka paket di kamarnya. Arion lalu keluar lagi dari kamar ketika Alizeh mau mengintip kepo apa isi paket Arion.
"Nih, buat lu." Arion memberikan sesuatu pada Alizeh. Sebuah kardus besar bekas mie. Bukan sebuah hadiah yang dibungkus kertas kado atau yang biasa dilakukan orang secara formil.
Pandangan curiga malah diberikan Alizeh pada Arion. "Lu mau ngerjain gua?"
Arion memutar bola mata kesal. "Gak. Jadi orang sudzhon banget sih lu. Ini gua kasi lu hadiah karena udah bantu kasus pocong waktu itu. Padahal lu kan paling takut sama pocong."
Guratan senyuman muncul di wajah cantik Alizeh. Dengan penuh semangat dia menerima kardus dari Arion. Meskipun tidak dibungkus kertas kado, tapi tetap saja Alizeh selalu suka kalau ada yang memberinya hadiah. Namanya rezeki, kenapa ditolak?
"Gua buka sekarang ya?" tanya Alizeh antusias.
"Ya buka aja. Kan emang buat lu," sahut Arion serius.
"Bukan kotoran sapi kan isinya? Bukan kafan pocong?" tanya Alizeh lai ragu.
"Astagfirullah," ucap Arion. "Sini deh kalau gak mau." Arion mau merebut kardus lagi dari Alizeh.
"Eh, jangan!" Alizeh langsung mengelak dan menahan kardus. "Ya udah. Makasih ya." Senyuman Alizeh terlihat semakin ceria.
Tanpa menunggu lama, Alizeh membuka kardus yang diplaster Arion. Dalam hati menebak apa mungkin isi dalam kardus itu ada hubungannya dengan paket dari adik Arion yang baru datang tadi, tapi kenapa harus melalui adiknya?
Jangan-jangan pakaian, atau poster baru Sasuke, merchandise anime, atau hal kecil lainnya. Tidak mungkin juga Arion menghadiahkan berlian untuknya.
Mata Alizeh terbelalak tidak percaya melihat isi kardus. Bukan pakaian, poster, atau merchandise anime. Isi kardus adalah seekor kelomang dengan cangkang digambar muka Sasuke dan ada aquarium mini rumah kelomang di dekatnya.
"What the hell!" Alizeh mengangkat kelomang itu tidak percaya.
Arion tertawa. "Rawat baik-baik ya. Sengaja gua beliin buat lu."
Alizeh memandang Arion sinis. "Lu kasi gua kelomang yang dijual mamang-mamang di SD?"
"Aduh. Gak bersyukur banget sih. Kalau dikasi orang itu terima kasih. Bukan cemberut," kata Arion pura-pura kesal, tapi ada senyum jahil berusaha dia tahan.
![](https://img.wattpad.com/cover/354541839-288-k318238.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Chamber Soul/ Pasangan Pembasmi Iblis (18+)
Storie d'amoreAlizeh, gadis cantik menjadi yatim piatu karena tragedi genosida di desanya oleh sekelompok pasukan aneh dan sekte pemuja iblis. Ada tiga jin khodam yang bersemayam dalam tubuh Alizeh. Dua jin kerap menolongnya. Sementara jin ular betina membenci Al...