Semua orang sudah berkumpul hari itu di kediaman Bella. Semua keluarga dan tamu yang hadir di acara gladi resik Bella beberapa waktu lalu. Termasuk dua orang ART yang bekerja di rumah Bu Sofia dan Mbak Babysitter pengasuh anak Kian dan Bella juga turut hadir.
Tim Chamber Soul memberi aba-aba agar Kian dan Kitty segera memulai prosesi. Yang wanita akan ditemani Kitty ke kamar mandi lantai atas untuk mengambil air wudhu secara satu per satu. Sebaliknya, yang akan pria akan dipandu oleh Kian di kamar mandi lantai bawah. Sesuai tujuan, semua air wudhu itu akan ditampung satu per satu di tiap wadah berbeda untuk dimandikan ke Bella.
Di antara semua orang yang ada di list, hanya Alisha, anak Tante Inggid yang berhalangan hadir karena sudah kembali ke Jogjakarta dan sedang demam.
"Jangan-jangan Alisha pelakunya, Bun. Tau sendiri anak itu kan dari kecil iri sama aku dan Bella. Dia kepingin semua yang kami punya," celetuk Jehan yang dapat didengar semua orang.
Tante Inggid memeloti Jehan. "Kamu ini jangan sembarangan, Jehan! Gimana bisa kamu nuduh kakak kamu sendiri?"
"Kakak apa, Bun? Alisha kan bukan anak kandung Bunda. Bunda lupa dia itu anak sepupu Ayah yang selingkuh terus kabur?" Jehan semakin menyerang dengan sengit.
Semua orang di ruangan itu tersentak kaget mendengar ucapan Jehan. Kebanyakan jadi merasa tidak enak karena secara tidak langsung jadi tahu urusan keluarga orang lain.
"Jehan! Jangan kurang ajar kamu! Kita ke sini untuk nolong Bella! Bukan bikin ribut!" bentak Om Setyo, ayah Jehan, suami Tante Inggid.
"Tapi, Yah ...." Jehan masih geram.
"Diam kamu! Ngomong sekali lagi, lebih baik kamu pergi. Alisha itu kakak kamu. Jangan kurang ajar sama dia. Alisha lagi sakit, kamu malah fitnah dia." Om Setyo begitu emosi melihat Jehan.
Nyali Jehan ciut juga dan tidak berani melawan lagi.
"Permisi, Om, Tante, Mas, Mbak, Adek-Adek yang udah bersedia datang hari ini dan berniat membantu kesembuhan adik kami, Bella. Maaf jika situasinya jadi tidak nyaman. Saya mohon kebesaran hati kalian agar proses ini bisa dilanjutkan," ucap Kian sedih.
"Kian, Kitty, mulai aja. Tante juga mau Bella cepat sembuh. Itu yang terpenting saat ini," kata Tante Inggid.
Kian mengangguk dan meminta istrinya agar segera mengantarkan para wanita ke kamar mandi. Alizeh, Mako, dan Fizzel juga ikut untuk mengawasi. Sementara Kian juga mulai bergerak bersama barisan laki-laki.
Total semua orang ada dua puluh tiga orang, minus Alisha. Sudah termasuk beberapa sepupu, bridemaid, ART, dan babysitter. Mayoritas wanita.
Tiba-tiba Abimanyu, sepupu Kian dan Bella mengangkat tangan, meminta atensi Kian.
"Maaf, Mas Kian. Sebenarnya waktu itu aku cuma nunggu di luar. Aku gak sempat masuk dan lihat Bella. Apa aku juga harus ambil wudhu?" tanya pemuda itu. Dia sepupu dua kali Kian dan Bella. Anak dari sepupu ibu Kian dan Bella yaitu Bu Sofia. Dia datang bersama seorang bridesmaid bernama Tia, temannya dan juga teman Bella.
"Gimana ya kalau gitu?" Kian menatap bingung sepupu ganteng berambut ikal sebahu dan lebih muda dua tahun di bawah Bella itu.
Arion melirik Om Bob. Enrique juga menyikut Arion dan Om Bob. Mereka punya pikiran yang sama.
"Maaf, ikut campur. Demi kesembuhan Bella sebaiknya semua ambil wudhu aja ya. Gak melihat Bella secara langsung, bisa jadi sempat lihat fotonya memakai gaun pengantin dan berhias saat itu," kata Om Bob.
"Tapi saya juga gak ada lihat foto Bella, Om. Bukannya Bella gak ada foto dan posting apa pun ke sosmed. Kata Tia, dia mau gaun pengantinnya jadi surprise." Abimanyu tetap kekeuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chamber Soul/ Pasangan Pembasmi Iblis (18+)
Roman d'amourAlizeh, gadis cantik menjadi yatim piatu karena tragedi genosida di desanya oleh sekelompok pasukan aneh dan sekte pemuja iblis. Ada tiga jin khodam yang bersemayam dalam tubuh Alizeh. Dua jin kerap menolongnya. Sementara jin ular betina membenci Al...