21. Kencan Arion

39 5 6
                                    

Wajah cantik Yoriko terlihat jauh lebih cantik dengan potongan rambut barunya. Potongan "hime cut" membuatnya mirip dengan Ratu kekaisaran Jepang. Arion tersenyum memandangi wajah Yoriko di layar handphone-nya. Sejak tadi Yoriko bertingkah manis saat video call dengan Arion.

"Bener kan kamu suka cumi asam manis? Aku juga bikin tempura udang. Jangan sampe gak dimakan. Ntar aku marah lho," ucap Yoriko memasang ekspresi ngambek. Pipinya jadi tampak agak chubby.

Arion tertawa memperhatikan sang pacar baru yang sedang duduk di kamar indahnya. Kamar di rumah mewah yang ditempati Yoriko hanya bersama ponakannya, Hanako.

"Arion! Kok ketawa sih? Jawab dong! Kamu suka gitu." Yoriko semakin ngambek.

"Iya, cewek coquette paling cantik, paling aesthetic, pacarnya aku. Jangan marah dong. Baru aja kita jadian dua minggu, udah ngambek aja." Arion memperhatikan ekspresi Yoriko yang berubah jadi malu-malu. Pita-pita panjang yang ia belitkan di kunciran rambutnya membuat Yoriko terlihat semakin manis.

"Sebentar lagi aku ke sana ya. Tungguin. Jangan nakal," ucap Yoriko.

Pembicaraan mereka berakhir. Seketika itu Arion melompat dari sofa dan mulai mengambil sapu, membersihkan ruang tengah kosan, kemudian membasmi semua debu dengan kemoceng.

Enrique datang membawa beberapa barang yaitu lukisan abstrack, pernak pernik hiasan meja dan rak tembok, bunga-bunga kering hias dalam vas, dan macreme.

"Bantuin cepat, Bro. Sebelum Yoriko datang. Pokoknya semua mesti aesthetic di sini biar Yoriko betah," kata Arion bersemangat memajang semua pernak pernik.

Enrique selesai menata meja jengki lucu di dekat sofa. Ruang tengah itu dalam sekejab sudah disulap menjadi lebih aesthetic, melebihi style dekorasi Om Bob.

"Ngapain mesti repot-repot, Bro? Tinggal bawa kencan aja ke kafe-kafe aesthetic kalau emang cewek lu suka gini," komentar Enrique.

"Eh, lu mana ngerti. Makanya jangan betah jomblo terus. Pacaran di rumah itu lebih enak, Bro."

"Apanya yang enak? Gak bebas. Mending ke OYO!" Enrique terkekeh.

"Otak lu mesum, Njirr!" Arion tertawa  seraya menyabet Enrique dengan pukulan ringan.

Enrique mengelak dengan cepat. "Eits! Gak mau tahu gua. Pokonya bayaran gua mahal karena udah bantuin kencan lu. Latihan bela diri gua harus eksklusif!"

"Santailah. Gua juga males kalau lu cuma jadi beban di setiap misi." Arion lalu terkekeh teringat Enrique yang dijadikan umpan setan kuyang sambil meletakkan box-box besi bergembok sebagai hiasan di meja sudut ruangan.

"Misi ... misi ... sok gaya lu! Emangnya ninja! Berasa Naruto lu ya?" Alizeh keluar dari kamarnya dengan rambut kusut habis berbaring dari pagi, kaos oblong hadiah toko material bergambar satu sak semen, dan celana safari pendek.

Arion memutar bola mata melihat Alizeh cemas. "Nih, dia masalah datang. Bawa aja dia pergi deh, Riq. Daripada ntar ganggu kencan gua sama Yoriko."

"Enak aja! Gak mau! Emang gua kucing atau doggy dibawa-bawa sama dia! Ini juga kosan gua!" Alizeh cuek dan malah duduk di sofa yang telah dibersihkan Arion.

"Wah! Berasa lagi di hotel aesthetic nih!" Alizeh semringah memperhatikan desain interior sekelilingnya. Tanpa menunggu persetujuan langsung menaruh satu kaki di atas meja baru Arion yang telah ditutupi taplak meja putih.

"Heh! Udah gua duga pasti bikin kacau lu!" Arion mencampakkan kaki Alizeh dari atas meja.

"Apa sih?" Alizeh melotot tidak terima pada Arion.

Enrique mengendap-endap pergi keluar dari pintu, malas disuruh Arion terlibat dengan konflik antara Arion dan Alizeh.

Arion malah menarik Alizeh bangkit dari sofa. Satu tangan Arion menahan ujung lengan baju Alizeh. Ekspresi Arion memandang Alizeh jijik.

Chamber Soul/ Pasangan Pembasmi Iblis (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang