11. Chamber Soul

19 5 0
                                    

Suara tawa Mako sedari tadi sudah mengganggu Alizeh, tapi dia berusaha tetap tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara tawa Mako sedari tadi sudah mengganggu Alizeh, tapi dia berusaha tetap tenang. Apa yang ada di hadapannya saat ini di luar ekspektasi.

Om Bob tersenyum riang dengan dua tangan terbuka menampilkan sebuah ruangan kamar yang dibuka pintunya.

"Taraaaaa! Ini dia kamar yang tersedia. Selamat datang di Chamber Soul!" seru Om Bob.

Baik Alizeh maupun Arion sama-sama terbelongo melihat ruangan kamar itu. Mereka telah sampai beberapa menit lalu di kosan milik Om Bob. Memang tempat itu bagus, unik, dan cozy seperti yang dikatakan Om Bob. Kosan berupa bangunan rumah dua lantai. Ada teras berlantai kayu dengan meja kayu lebar dan bangku-bangku terbuat dari potongan pohon. Bunga-bunga berbagai jenis seperti anyelir, anggrek, amarylis, dan lainnya. Ada banyak ornamen kayu dan barang-barang vintage seperti radio jadul, telepon kuno, guci, lukisan, kristik berbingkai kaca, dan kipas angin dipasang di setiap sudut.

"Katanya ada dua kamar? Mana kamar satu lagi?" tanya Alizeh buka suara.

Om Bob mendadak gugup lalu cengar cengir lagi. "Maaf. Kamar satu lagi di atas baru aja ditempati orang."

"Lho? Gimana sih, Om? Kok dikasi ke orang? Kan aku duluan?" protes Alizeh. Benar-benar pusing karena sudah capek-capek datang ke sana bersama Mako dan Fizzel.

"Aduh. Jangan marah ya. Om minta maaf. Ini masalah misscommunication. Tadinya Om pikir Mas itu gak jadi mau sewa kamar di atas. Makanya Om bilang ready ke kamu, Alizeh." Om Bob kini tampak cemas.

"Terus aku disuruh sekamar gitu sama dia?" tanya Arion ikutan heran.

Alizeh mendelik. "Heh! Enak aja! Lu yang pergi sana cari kosan lain. Kamar ini buat gua!"

"Enak aja. Main usir-usir orang. Gua duluan yang ketemu dan nolongin Om Bob. Jadi kamar ini buat gua
." Arion melirik Alizeh tajam lalu menyenderkan satu tangan ke dekat pintu kamar.

Alizeh langsung menarik tangan Arion menjauh dari kamar itu. "Gak mau tahu! Pokoknya ini kamar gua! Kan lu cowok. Bisa cari tempat lain!"

Arion balas menjauhkan Alizeh dari kamar itu. "Giliran masalah kayak gini main gender. Dasar ya cewek. Gak mau tahu, pokoknya ini kamar gua!"

Alizeh memandang Arion kesal. Benar-benar laki-laki tidak mempunyai hati yang tidak mau mengalah.

"Fizzel, Mako, kita pergi aja. Kita cari tempat lain," ajak Alizeh.

"Eh, tunggu!" cegah Om Bob langsung berdiri di depan Alizeh, menahannya. "Begini. Katanya kan kamu cuma punya budget terbatas. Om mau bantu kamu. Kalau kamu cari lagi di luar yang ada kalian capek, gak bakal ketemu lagi tempat pas kayak di sini. Om punya solusinya."

"Apa solusinya?" tanya Alizeh.

"Dulu pernah ada dua orang penyewa kamar ini. Sebenarnya ini bisa dipisah jadi dua kamar. Om masih simpan tembok sekatnya di gudang kok. Tenang aja. Hari ini juga Om bisa panggil tukang dan langsung dipasangin lagi sekatnya," jelas Om Bob.

Chamber Soul/ Pasangan Pembasmi Iblis (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang