Angin pantai menerbangkan helaian rambut Alizeh hingga sedikit berantakan. Gadis itu masih asyik menikmati kepiting dan udang asam manis seraya sibuk merapikan rambut, tapi langsung terbatuk sedikit tersedak.
Alizeh menepuk-nepuk bawah tenggorokannya dengan muka merah dan berusaha menjangkau minumannya di meja yang tersasar sedikit jauh darinya. Tidak ada satu pun yang notice dan membantu Alizeh meraih gelasnya. Semua asyik makan hidangan seafood di warung makan pinggir pantai itu. Om Bob sedang tertawa riang sambil menambah saos tomat lagi di atas kepiting, Mako dan Enrique sedang tarik-tarikan satu kepiting besar sampai kuahnya tumpah ke mana-mana, Fizzel menikmati makan dengan anggun seperti biasa, dan Arion malah sibuk memotek bagian daging di kepiting dan diberikan ke kucing yang menghampiri meja mereka.
"Errrg!" Alizeh semakin tersedak kepedasan dan terbatuk-batuk.
Baru semua orang sadar Alizeh sedang tersedak, tapi malah terbengong. Hanya satu orang yang dengan cepat memberikan segelas minuman pada Alizeh. Alizeh menyeruput minuman dan mulai lega.
"Kayak anak-anak deh kamu makan sampai kesedak gitu," komentar Fizzel.
"Untung Arion cepat kasi minum," timpal Mako senyam senyum dengan Fizzel.
Alizeh melirik Arion yang sekilas memandangnya lalu kembali membungkuk memberi makan kucing lagi. Baru disadari oleh Alizeh hanya Arion satu-satunya orang yang sejak tadi tidak makan terlalu banyak. Mungkin dia tidak suka seafood, dugaan Alizeh seperti itu.
Mako dan Fizzel masih terus tersenyum melirik Alizeh dan Arion.
"Apa?" bisik Alizeh tidak senang karena tahu sedang diledek dua temannya.
Mako menggeser kursi lebih dekat ke sebelah Alizeh lalu berbisik, "itu tadi gelas minumannya Arion. Kenapa lu minum?"
Alizeh memandang Mako heran. "Mana gua tahu. Gua udah kepedesan ya minum aja. Lu berdua gak ada yang nolongin gua."
"Sorry. Aku gak tahu kamu lagi kepedesan." Fizzel tersenyum mengejek Alizeh. "Tapi Arion perhatian banget sama kamu. Act of service dia ke kamu itu lho."
Alizeh panik dan cepat-cepat menutup mulut Fizzel, takut Arion, Enrique, dan Om Bob mendengar. Dia bisa malu berat.
"Kenapa sih kalian? Heboh banget. Kayak gak pernah main ke pantai aja," celetuk Enrique.
"Ah, diem lu comel!" Mako memelototi Enrique. "Om! Sering-sering dong traktirin kita makan kayak gini. Baru semangat kerjanya. Kan gak gampang jadi pembasmi setan. Perlu nutrisi prima."
Om Bob mengangguk santai. "Bisa, bisa, asal kalian juga kerjanya bagus. Kan kita jadi punya banyak uang. Tapi ingat, tujuan kita bukan cuma uang aja. Dua kasus ini kita beruntung karena dapat klien kaya. Tapi yang gak kaya juga butuh bantuan kita."
"Yang gak kaya ya kita, Om," ujar Enrique nyengir.
"Omongan itu doa, Oon! Ngomong yang baik-baik aja! Banyakin latihan sama Arion biar lu lebih jago lagi, gak cuma jadi umpan!" Om Bob mau menampol Enrique, tapi pemuda itu langsung mengelak cepat.
"Dan tukang rusuh, jadi beban," timpal Mako.
"Lu yang beban!" Enrique melempar potongan kaki kepiting ke arah Mako, tapi meleset.
Mako terbahak. "Tuh kan! Ngelempar gitu aja gak bisa lu! Apalagi lawan setan! Udah bener lu fungsinya jadi umpan setan aja! Terima nasib!"
Mako dan Enrique masih meneruskan pertengkaran, ketika seorang pemuda penjaga warung tampan dengan tubuh atletis dan bandana di kepala menghampiri meja mereka.
Alizeh dan Mako tersenyum terpesona melihat penjaga warung. Begitu datang langsung tersenyum pada gadis-gadis.
"Lho? Mbak bahenol tadi mana, Mas? Yang anterin makanan kita tadi?" tanya Enrique heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chamber Soul/ Pasangan Pembasmi Iblis (18+)
RomanceAlizeh, gadis cantik menjadi yatim piatu karena tragedi genosida di desanya oleh sekelompok pasukan aneh dan sekte pemuja iblis. Ada tiga jin khodam yang bersemayam dalam tubuh Alizeh. Dua jin kerap menolongnya. Sementara jin ular betina membenci Al...