Kali ini keempat member Blackpink itu tengah duduk melingkar di ruang latihan. Berbagai macam pertanyaan diterima oleh Jennie hingga membuat gadis itu bingung mau menjawab yang mana dulu.
"Nini, kenapa kau susah sekali dihubungi?"
"Iya, padahal kami ingin sekali menjengukmu di rumah sakit."
"Aku dengar kau hilang ingatan ya? Apa kau juga tidak mengingatku?"
"Kau ingat tidak, dulu aku masih pinjam uangmu karena saat itu aku lupa membawa uang cash."
Manajer Jung muak, ia hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar berbagai macam pertanyaan mereka.
"Husstt... Kalau bertanya satu-satu dong. Lihat Jennie sampai kebingungan mau jawab yang mana dulu."
"Nyenyenye..." Lisa menjulurkan lidahnya pada sang manajer.
Sudah menjadi tabiatnya ketika Manajer Jung menegurnya supaya tidak berisik.
Jennie yang melihat tingkah lucu Lisa hanya bisa terkekeh. Jika dilihat-lihat tingkahnya ini tidak asing. Ia merasa dejavu, seperti ia pernah berada di posisi seperti ini.
"Kau harus menjawab pertanyaanku dulu," ucap Lisa dengan bibir yang mengerucut.
Ah baiklah.
Jennie mengerti sekarang, ternyata yang ia baca di artikel kemarin benar. Lisa sungguh seorang maknae evil.
"Emh, pinjam berapa ya? Aku bahkan tidak ingat kejadiannya," balas Jennie untuk menjawab pertanyaan Lisa.
"Serius?! Saat itu aku pinjam karena ingin jajan. Cuma 50.000 won kok."
"Ooh kalau begitu tidak perlu dikembalikan," timpal Jennie yang semakin membuat Lisa melongo.
Jennie benar-benar seperti terlahir kembali, karena ia tidak mengingat apapun.
"Tidak mungkin, itu artinya kau tidak ingat apapun tetang kami?"
"Maaf... Untuk saat ini aku belum mengingat apapun. Aku tahu diriku yang sebenarnya saja baru kemarin."
Kalimat yang Jennie utarakan sukses membuat ketika rekannya melotot.
"B-bagaimana bisa?"
"Apa Nyonya Kim tidak mem-" Jisoo langsung membungkam mulut yang termuda. Pasalnya ia sendiri sedikit curiga dengan tingkah Nyonya Kim.
Namun yang namanya Lisa tetaplah Lisa. Gadis itu memberi tatapan kesal pada Jisoo sembari melepaskan tangannya.
Jennie yang mengerti apa yang mereka hendak katakan lantas mengangguk. "Itu masalahnya. Eomma seperti sengaja menyembunyikan identitasku yang sebenarnya."
"Untung saja kemarin Manajer Jung memberitahuku."
"Kemarin?" Kali ini Rose yang mengeluarkan pertanyaan.
"Hehehe sorry aku tidak memberitahu kalian. Jadi, saat kalian sedang perform, aku tak sengaja melihat Jennie di mall lantai tiga. Aku pun segera menyusulnya."
"YA! EONNI? KENAPA BARU BILANG?!" Lisa melotot. Merasa terkhianati.
Sementara itu, sang manajer hanya bisa menyengir layaknya kuda.
"Sudah-sudah, pertemuan kami kemarin juga tidak membuahkan hasil apapun."
"Eh kenapa?" Rose bertanya.
"Karena Jennie kabur. Dia seperti bocah lima tahun yang ketakutan jika berbicara dengan orang lain," kata Manajer Jung diakhiri dengan kekehannya.
"Hey, bukan seperti itu! Aku kemarin hanya tidak percaya. Jadi aku kira kau adalah orang asing yang bersikap aneh," celetuk Jennie membela dirinya. Bibirnya kini mengerucut hingga kedua pipinya terlihat mengembung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind the Scene
FanfictionSebuah kisah di balik layar yang jarang orang ketahui. Ketika dunia mengatakan untuk melepaskan semuanya, tapi Jennie Kim berusaha untuk bertahan. Cibiran, kritikan, sudah menjadi makanan sehari-harinya. Tak bisakah sehari saja orang-orang di luar...