Tubuhnya total membeku menatap pemandangan di depan sana. Perempuan dengan rambut pendek itu memutar otak.
Ia tidak boleh ke rumah. Jika ia di sana, maka tamat riwayatnya. Ia bisa berakhir di balik jeruji.
Maka dari itu, tanpa berpikir panjang ia menggerakkan kakinya untuk berbalik.
Kali ini ia memasuki gang yang berbeda supaya para polisi itu tidak berpapasan dengannya. Kaki jenjangnya itu berjalan cepat, sementara tangannya sedari tadi sibuk menghubungi seseorang untuk dimintai bantuan.
"Yakk! Hyena sialan! Kenapa kau lama sekali mengangkat teleponku hah?" sarkasnya pada sahabatnya sendiri.
"Ada apa?"
"Cepat jemput aku! Dan pesankan tiket keluar negeri dengan penerbangan terdekat!"
"A-apa? Kau gila? Apa yang terjadi?!"
Seperti dugaannya, sahabatnya pasti akan terkejut.
"Di rumah sedang ada polisi. Kemungkinan dia—"
Dugh!
"Aishhh!" Seketika dia meringis. Ponselnya jatuh dan hal itu membuat sorot matanya tajam.
"M-maaf nona, saya tidak sengaja," ucap seorang pria tua dengan tampilan lusuh.
Dari penampilannya, dapat ia simpulkan bahwa dia adalah seorang gelandangan.
Penguntit yang terobsesi dengan Taehyung itu mendecih kesal, ia buru-buru mengambil ponselnya kemudian berlari. Ya, kali ini ia harus segera keluar dari kawasan sekitar rumah dan segera pergi ke tempat yang lebih aman.
"Yakk! Apa kau mendengarku?"
"Iya bodoh! Apa yang terjadi tadi?"
"Jangan banyak tanya. Intinya jemput aku sekarang. Di depan gereja yang dekat rumahku."
Usai mengatakan seperti itu, ia menutup panggilan teleponnya sepihak. Mengapa ia memilih menunggu di gereja? Itu karena kalau malam hari gereja tersebut sepi dan gelap.
Jadi, ia mengira tak akan ada orang yang hendak mencarinya ke sana.
Di sisi lain, sang detektif hanya bisa menghela nafasnya. Entah sudah berapa kali ia berusaha bersabar menghadapi perempuan ini yang ketika ditanya jawabannya selalu tidak sesuai yang diharapkan.
"Sunbae, cukup. Aku rasa dia memang agak sedikit kurang," celetuk Detektif Park yang merupakan detektif junior yang membantu Detektif Lee dalam kasus ini.
Helaan nafas berat lagi-lagi ia lakukan. "Bagaimana apa kalian sudah mengecek ke semua sudut ruangan?"
"Sudah, dan kami menemukan adanya banyak merchandise Taehyung di salah satu kamar."
"Bawa itu semua ke kantor polisi."
"Dan..."
"Nona, bisakah kau ikut bersama kami?"
"Ikut kemana pak policii?"
"Emhh ke kantor polisi."
"T-tidak Yoori tidak mau!" ucap sang kakak dengan nada seperti anak kecil yang merajuk.
"Tidak mau kenapa?"
"Yoori takut. Kata bibi, di kantor polici banyak orang jahat."
Detektif Lee bergeming. Ia harus berpikir keras untuk membujuk kakak dari tersangka agar mau dimintai keterangan.
"Tidak ada orang jahat. Kan di kantor polisi ada banyak polisi, jadi orang jahatnya pada takut."
"Ouuh begitu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind the Scene
Fiksi PenggemarSebuah kisah di balik layar yang jarang orang ketahui. Ketika dunia mengatakan untuk melepaskan semuanya, tapi Jennie Kim berusaha untuk bertahan. Cibiran, kritikan, sudah menjadi makanan sehari-harinya. Tak bisakah sehari saja orang-orang di luar...