05. Reality

790 111 15
                                    

Sudut bibir Jennie tertarik ke atas, mengukir senyum manis yang sudah lama tak Taehyung lihat.

"E-um, permisi. Itu anjingku," kata Jennie dengan wajah yang tampak kikuk.

Hey, apa dia tidak mengenaliku? batin Taehyung. Ia kemudian membiarkan Jennie menggendong Kuma.

Lama bergeming, keduanya tersadar jika rintik awan mulai berdatangan. Dengan buru-buru Jennie ingin segera pulang.

Tak lupa untuk berterimakasih, gadis bermarga Kim itu membungkukkan badannya.

"Terimakasih sudah menangkap Kuma. Aku pergi du—"

Belum sempat kalimatnya selesai, pria dengan penampilan misterius ini menahannya.

"Jennie, t-tunggu."

Eh? Dia tahu namaku?

"Emh, k-kau tahu namaku?"

Pertanyaan itu seketika membuat hati Taehyung tersayat. Ah, sepertinya apa yang Nyonya Kim katakan tempo hari benarlah terjadi. Jennie telah berubah, karena hilang ingatan.

Taehyung kira, dia akan menjadi satu-satunya yang membekas diingatan Jennie. Namun kenyataannya, gadis itu benar-benar tak mengingatnya.

Masih mencoba menangkal kenyataan ini, Taehyung berusaha menunjukkan dirinya. Topi dan masker yang semula ia kenakan sekarang ia lepas, sehingga wajah tampan yang digandrungi banyak orang itu terpampang jelas.

Saat itu juga Jennie mengerutkan dahinya. Mencoba menganalisis orang di hadapannya.

"Aku Taehyung. Kim Taehyung. Dan kau pasti Jennie kan? Putri dari Nyonya Kim Eun Hye."

"I-iya?"

Melihat wajah cantik manis ini yang tampak kebingungan sukses mencekik lubuk hatinya. Rasanya perih ketika kau yang sudah lama mengenalnya sekarang berdiri layaknya orang asing.

Pikiran Taehyung begitu kacau. Ia berusaha memutar otak untuk memanfaatkan waktu ini sebaik-baiknya.

"Kenapa?" tanya Jennie sekali lagi.

Ia sebenarnya sudah khawatir jika rintikan hujan ini akan segera deras.

"Eum apa... A-apa Nyonya Kim ada di rumah? celetuk Taehyung.

Aishhh!

Seketika Taehyung merutuki dirinya yang mengeluarkan pertanyaan seperti itu.

Ah ayolah, dia kesini diam-diam hanya untuk menemui Jennie dan untuk melanggar perintah Nyonya Kim. Namun apa yang barusan ia katakan?

Ingin menemuinya?

Astaga... Bisa-bisa aku langsung diceramahi habis-habisan.

Tapi, mau bagaimana lagi? Ia hanya ingin menghabiskan waktu dengan Jennie lebih lama lagi.

"Ah eomma? Eomma belum pulang. Tapi sebentar lagi akan pulang kok."

Taehyung mengangguk paham. Dalam hati ia bersyukur banyak-banyak karena wanita paruh baya yang ia hindari belum ada di rumah.

"Kalau begitu, mari  ke rumah. Sebentar lagi hujannya semakin de—"

Jennie melongo sebab begitu ia menengok ke kanan, awan gelap disertai hujan deras mulai menghampirinya.

"Oh my God."

"AYO LARI!" dengan cekatan Jennie menarik lengan Taehyung untuk menuju rumahnya.

Sekuat tenaga mereka kerahkan kaki untuk menghindari awan gelap yang sedang membawa hujan deras tersebut. Ah syukurlah, rumah Jennie tidak terlalu jauh dari tempat tadi sehingga tak lama setelah itu mereka sampai di depan rumah.

Behind the SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang