35. Worries

396 49 24
                                    

Suara wanita yang tak lagi asing membuat Taehyung diam seribu bahasa detik itu. Oh, bagaimana bisa ibunda Jennie yang mengangkat panggilan teleponnya?

Niat hati ingin menjelaskan tentang kesalahpahaman yang terjadi, justru sekarang ia kembali diuji.

"H-halo eommanim. Maaf sebelumnya, ini bukan seperti yang eommanim kira. Aku menghubungi Jennie karena ingin memberitahu hal yang penting."

Mendengar penuturan Taehyung, Nyonya Kim hanya bisa mendecak. "Tidak usah banyak alasan. Kau memang masih berusaha mendekati putriku kan sehingga sasaeng gila itu masih mengusik hidup Jennie sampai detik ini."

Jujur, pernyataan yang diucapkan oleh Nyonya Kim membuat Taehyung merasa bersalah. Ia pun tidak mau hal seperti ini terjadi. Ia bahkan sedang berusaha untuk menghentikan aksi teror oleh sasaengnya.

"Eommanim..."

"Aku minta maaf atas semua kejadian yang dilakukan oleh sasaeng itu. Aku sungguh tidak pernah menyangka kejadian seperti ini akan terus berlanjut sampai sekarang."

"Karena itu, aku ingin kau menjauh dari Jennie. Kumohon Taehyung, aku tidak ingin putriku mengalami hal buruk lagi. Aku hanya ingin dia bahagia."

"Aku tahu eommanim. Aku pun menginginkan hal demikian."

"Lalu kenapa kau masih berusaha mendekatinya? Apa kau tidak pernah berpikir kalau semua masalah itu berasal darimu?"

Nada bicara Nyonya Kim berubah ketus. Wanita paruh baya itu sungguh tak bisa lagi menahan kekesalannya Karena lagi-lagi Taehyung tak menuruti permintaannya.

Sementara di sisi lain, Taehyung tak kunjung membalasnya. Ia semakin merasa bersalah karena apa yang dikatakan oleh Nyonya Kim ada benarnya juga.

Mungkin kalau dulu ia lebih memilih untuk memendam perasaannya, hubungannya dengan Jennie sampai sekarang masih baik-baik saja. Dan Jennie tentunya hidup aman dan nyaman.

"Aku sungguh-sungguh minta maaf eommanim. Aku akan berusaha menyelesaikan semuanya dan memastikan hidup Jennie kembali damai."

"Kau bercanda? Sudah jelas kau berada jauh di camp militer sana. Apa yang dapat kau lakukan untuk menyelesaikan semua ini?" ucap Nyonya Kim yang terdengar meremehkan Taehyung.

"Dengar, lebih baik kau jangan ikut campur dengan hidup Jennie. Urusi saja sasaeng gila itu. Jangan khawatirkan Jennie, karena di sini dia sudah ada bodyguard dan juga calon tunangan yang akan membuatnya bahagia."

Ini bukanlah kali pertama Taehyung mendengar kalau Jennie punya calon tunangan, namun entah mengapa rasanya masih saja membuat tersentak.

"Calon tunangan?"

"Iya. Jennie akan segera bertunangan."

Kalimat tersebut menuai senyum miring dari Taehyung.

Ia tahu, ini adalah akal-akalan Nyonya Kim agar ia mundur. Ia tidak percaya dengan omongan tersebut, karena sudah menanyakannya langsung dengan Jennie.

Jennie saja bilang tidak. Bagaimana bisa ibunya mengatakan Jennie akan bertunangan?

"Apa dengan orang yang ada di foto itu?" celetuk Taehyung.

Ah entahlah ia hanya asal menembaknya saja.

"Foto? Foto yang mana?" monolog Nyonya Kim.

"Foto dimana Jennie diantar pulang oleh pria lain."

Dalam hati Nyonya Kim bertanya-tanya bagaimana Taehyung mengetahui hal tersebut.

Merasa tak kunjung mendapat jawaban, Taehyung pun kembali bersuara.

Behind the SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang