Tidak ada angin, tidak ada hujan tiba-tiba Jennie mendapat pesan mengejutkan dari Taehyung. Ia sangat yakin bahwa Taehyung mendapatkan foto-foto tersebut dari sasaeng gila itu.
Aku bisa jelaskan apa yang terjadi, Tae.
Dia siapa?
Jennie kembali dibuat menelan ludahnya susah. Ia dapat merasakan bahwa kali ini Taehyung mungkin marah padanya, terlebih ia berbohong padanya tempo hari yang lalu.
Dia Jaehoon. Park Jaehoon. Putra dari temannya eomma yang waktu itu aku ceritakan.
Dia yang mengantarmu pulang?
Wanita itu terdiam. Ia tak langsung membalas pesannya karena ia perlu memberanikan diri untuk mengakui kesalahannya.
Iya.
Maaf, aku berbohong waktu itu. Sebenarnya akau tidak ingin membohongimu, Tae. Jujur, saat itu aku sudah menolaknya tapi dia tetap memaksanya. Saat itu, aku mengatakan kalau aku akan dijemput oleh supir. Supir yang kumaksud di sini adalah supir taksi karena kau tahu sendiri kan aku sejak dulu pergi kemana-mana sendiri dan tanpa adanya supir, namun setelah kecelakaan eomma tidak mengijinkanku menyetir. Jadi aku akan memesan taksi, namun dia bersikeras ingin menungguku sampai supirnya datang. Aku yang tidak mau dia tahu kalau aku baru saja mengada-ada akhirnya terpaksa ikut dia. Daripada dia tahu kalau supir yang aku maksud tadi adalah supir taksi. Dan dia pun mengantarku pulang. Aku harap kau mengerti Taehyung.
Klik.
Terkirim.
Dalam hitungan detik pesan tersebut telah terkirim dan terbaca oleh Taehyung. Jennie harap, pria itu memahami posisinya.
Satu detik.
Dua detik.
Tiga detik.
Hingga berlanjut sampai beberapa menit selanjutnya Jennie tak kunjung mendapat balasan dari Taehyung.
Apa yang sebenaranya ia lakukan di sana?
Apa dia benar-benar marah ya padaku?
Tapi kan aku sudah minta maaf. Apa dia-
"Jen?"
Sang empunya nama menoleh. Mendapati sang manajer yang memicingkan mata kesrahnya. "Apa makanannya tidak enak?"
"E-eh... Tidak kok. Makanannya enak," jawab Jennie dengan cepat.
"Lalu kenapa kau tidak memakannya lagi? Kau justru memainkan ponselmu terus."
"Hehehe maaf, aku ada urusan sebentar dengan temanku," ucapnya diakhiri dengan cengiran kuda.
"Ooh baiklah. Aku kira kenapa. Ohiya kalau bisa dipercepat makannya ya, sebentar lagi kita akan mulai pemotretan."
Mendengar hal tersebut Jennie pun meletakkan ponselnya. Benar setelah ini ia perlu pemotretan lagi. Dan setelah itu ia pun melaksanakan apa yang dititahkan oleh manajernya.
Tak terasa waktu berlalu, terhitung sudah empat jam yang lalu dia tidak menyentuh ponselnya lagi. Jennie harap setelah ini ia mendapatkan notifikasi yang ia nantikan.
"Kerja bagus semuanya,"pekik sang fotografer. Ia kemudian menghampiri Jennie.
"Jennie-ssi, terimakasih banyak. Kau sudah melakukan yang terbaik hari ini. Great job! Besok, atau lusa aku akan mengirimkan soft file nya," kata pria dengan kacamata bulat yang bertengger di batang hidungnya. Ia adalah fotografer dalam pemotretannya kali ini.
"Baik. Terimakasih juga untuk hari ini," timpal Jennie kemudian membungkukkan badannya sopan.
"Sebagai perayaan dan ucapan terimakasih karena kau telah kembali lagi kesini, bisakah kau ikut makan bersama kami?" tawar sang fotografer. Memang, sudah cukup lama perusahaan YG Entertainment bekerja sama dengan studio ini sehingga mereka cukup akrab dengan artis-artisnya. Dan ini juga bukan kali pertama Yang Inhyuk memotret Jennie serta member Blackpink lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind the Scene
FanfictionSebuah kisah di balik layar yang jarang orang ketahui. Ketika dunia mengatakan untuk melepaskan semuanya, tapi Jennie Kim berusaha untuk bertahan. Cibiran, kritikan, sudah menjadi makanan sehari-harinya. Tak bisakah sehari saja orang-orang di luar...